Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 15 April 2024 | 21:49 WIB
Pembentukan Partai Negoro. [Instagram]

SuaraSumbar.id - Di tengah berita ketegangan antara Iran dan Israel, Indonesia menyaksikan kelahiran sebuah partai politik baru, Partai Nasional Gotong Royong alias Partai Negoro.

Pendirian partai ini diumumkan oleh kritikus sosial, Faizal Assegaf, yang juga menjadi penggagas utama partai tersebut.

"Setelah melewati proses kajian mendalam, tim kecil pembentukan Partai Negoro resmi dibentuk pada 14 April 2024, tepat setelah serangan Iran ke Israel," ujar Faizal dalam rilis, Senin (15/4/2024).

Partai Negoro diharapkan menjadi wadah baru yang mengumpulkan aktivis, tokoh agama, budayawan, dan berbagai elemen progresif lainnya untuk menghadapi dinamika nasional dan internasional dalam tatanan yang berkeadilan.

"Tidak mudah membentuk partai baru. Tetapi, berdiam diri atas perilaku partai-partai yang semakin korup, arogan, dan hipokrit tentu tidak elok. Partai Negoro hadir sebagai gerakan politik terbarukan," tambah Faizal.

Dalam upayanya memperkuat struktur, Partai Negoro telah membentuk Majelis Negoro, sebuah tim kecil yang bertugas merumuskan arah perjuangan partai dan membangun jejaring hingga ke pelosok tanah air serta luar negeri.

Majelis Negoro dianggap sebagai lembaga tertinggi dalam partai, yang akan memperluas kerja sama strategis dengan jaringan internasional.

Faizal menegaskan bahwa tujuan utama Partai Negoro bukan sekedar mengejar kepentingan elektoral, melainkan mengedepankan gagasan dan tindakan nyata dalam berkontribusi pada gerakan perubahan yang visioner.

"Partai Negoro memiliki hak dan kedudukan yang sama dengan partai lain dalam ruang kebebasan berdemokrasi yang dijamin oleh konstitusi kita," terangnya.

Partai ini juga berkomitmen pada nilai-nilai ideologi Pancasila sebagai dasar filosofis dan praktis dalam berbangsa dan bernegara.

"Indonesia sudah saatnya diperjuangkan melalui cara pandang Pancasila secara istiqomah. Saatnya bangkit memperkuat seluruh potensi keagamaan, etnis, dan budaya sebagai kekuatan nasional yang adil, makmur, dan damai," pungkas Faizal.

Kontributor : Rizky Islam

Load More