SuaraSumbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman melaporkan dampak signifikan akibat bencana alam yang terjadi pada Kamis (7/3/2024) dan Jumat (8/3/2024), mengakibatkan 3.421 jiwa terdampak langsung.
Kepala BPBD Padang Pariaman, Budi Mulya, menyampaikan bahwa telah tercatat 107 titik bencana yang mencakup banjir, longsor, dan pohon tumbang di wilayah tersebut.
Secara rinci, bencana banjir terjadi di 62 titik, longsor di 38 titik, dan pohon tumbang di 7 titik yang tersebar di 17 kecamatan dan 75 nagari.
Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materiil tetapi juga memakan korban jiwa dan luka. Terdapat tiga korban meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Renggut 30 Nyawa Warga Sumbar, Kerugian Sementara Capai Rp 226 Miliar
Infrastruktur di Padang Pariaman juga mengalami kerusakan yang signifikan, termasuk 28 unit jembatan rusak, 55 unit ruas jalan rusak, 42 unit rumah rusak, serta kerusakan pada 54 unit fasilitas umum, 13 irigasi, dan 1 cek dam.
Menurut Budi Mulya, intensitas hujan yang tinggi di hampir seluruh wilayah Padang Pariaman menjadi penyebab utama terjadinya bencana ini.
"Debit air yang meningkat di beberapa sungai utama seperti Batang Anai, Batang Ulakan, Batang Dareh, Batang Mangoe, Batang Kamumuan, dan Batang Tapakih memperparah kondisi bencana," kata dia, Senin (11/3/2024).
Pemerintah daerah bersama dengan BPBD terus berupaya melakukan penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur yang rusak.
Kunjungan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke lokasi banjir di Pesisir Selatan menandakan akan segera dilakukannya perbaikan fasilitas yang rusak akibat bencana.asyarakat dan pemerintah setempat diminta untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari risiko bencana di masa yang akan datang.
Baca Juga: Bencana Banjir dan Longsor Sumbar: 39 Ribu Warga Terdampak, 26 Meninggal dan 11 Orang Hilang
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Badai Bert Lumpuhkan Irlandia dan Inggris: Ribuan Rumah Tanpa Listrik, Transportasi Lumpuh
-
Sempat Ingin Buru-buru Menikah, Anya Geraldine Akui Tertantang Pilih Suami yang Tepat
-
Banjir Bandang Spanyol 226 Jiwa Melayang, Ekonomi Terpuruk Rp342 Triliun
-
Pj Gubernur Jakarta Ungkap Cerita Gibran Dadakan Blusukan ke Lokasi Banjir Rob: Meski Air Mulai Kering, Beliau...
-
Tinggal di Komplek Elit, Depan Rumah Fateh Halilintar Tetap Kebanjiran
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan
-
Polda Sumbar Enggan Beberkan Pemilik Tambang Ilegal Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Alasannya