SuaraSumbar.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, mengumumkan penundaan kegiatan ujian di sekolah-sekolah yang terdampak oleh banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada Kamis, 7 Maret 2024.
Keputusan ini diambil menyusul kesulitan akses ke beberapa lokasi terdampak dan kerusakan yang signifikan pada ruang kelas serta meubiler sekolah.
"Kami tidak ingin ada siswa yang nantinya telantar dalam proses belajar mereka," ungkap Salim Muhaimin, menggarisbawahi komitmen pemerintah kabupaten terhadap pendidikan meskipun di tengah bencana alam.
Banjir yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi merendam ribuan rumah serta fasilitas umum dan sosial di delapan kecamatan, menyebabkan kerusakan infrastruktur signifikan termasuk jalan dan jembatan.
Kondisi ini mengisolasi beberapa pemukiman warga dan menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp170 miliar.
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menanggapi situasi darurat ini dengan menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir bandang selama 14 hari, berupaya untuk memastikan kebutuhan dasar dan logistik bagi korban dapat terpenuhi.
“Yang paling penting itu sekarang logistik untuk korban banjir karena ada beberapa lokasi yang aksesnya baru bisa ditembus kendaraan,” kata Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska.
Sementara itu, Salim Muhaimin juga mengimbau pada seluruh guru untuk bergotong royong membantu korban banjir, tidak hanya dalam bentuk pangan, tapi juga kebutuhan lain seperti pakaian sekolah dan harian untuk memastikan tidak ada siswa yang terlantar akibat banjir.
Pada saat yang sama, Mawardi Roska mengungkapkan bahwa terdapat 46 ribu jiwa dari 10 ribu kepala keluarga yang terkena dampak banjir bandang, dengan beberapa di antaranya telah mulai kembali ke rumah mereka.
Baca Juga: Basarnas Temukan Dua Korban Meninggal dalam Pencarian Banjir Pesisir Selatan
Pemkab Pesisir Selatan berupaya keras untuk menyalurkan bantuan makanan dan kebutuhan pokok kepada korban banjir bandang.
Dengan infrastruktur vital seperti jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Sumbar dengan Provinsi Bengkulu rusak, ada harapan besar untuk dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat dalam proses pemulihan.
Ini penting tidak hanya untuk memulihkan kondisi hidup warga tetapi juga untuk menghidupkan kembali urat nadi perekonomian daerah yang terdampak.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Basarnas Temukan Dua Korban Meninggal dalam Pencarian Banjir Pesisir Selatan
-
Banjir Kota Solok Mulai Surut, BPBD Aktif Lakukan Evakuasi dan Pendataan Warga Terdampak
-
2 Lagi Korban Banjir dan Longsor Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia, 4 Orang Masih Dicari
-
Masih Darurat, Jalan Nasional Terban di Pesisir Selatan Kembali Dilewati Kendaraan
-
Kerugian Capai Rp 170,4 Miliar, Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan Telan 16 Korban Jiwa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Ibu Pembuang Bayi Terpotong-potong di Bukittinggi Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Perlindungan Anak!
-
8 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee, Harga Mulai Rp 20.000!
-
BRI Kucurkan Rp130 Triliun KUR: Sektor Pertanian Jadi Prioritas
-
Heboh! 5 Link ShopeePay Gratis Tersebar, Kesempatan Dapat Rp2,5 Juta Cuma Sekali Klik
-
Ibu Muda Buang Bayinya yang Terpotong 3 Bagian di Bukittinggi Ditangkap