SuaraSumbar.id - Pengurus dan jamaah Muhammadiyah di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Padang, Sumatera Barat, memulai ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah pada Senin, 11 Maret 2024.
Keputusan ini diikuti dengan pelaksanaan salat tarawih serentak yang berlangsung pada Minggu malam, sehari sebelumnya, menandakan awal dari ibadah puasa bagi komunitas tersebut.
Di Kota Padang, Masjid Taqwa Muhammadiyah menjadi salah satu lokasi dimana jamaah melaksanakan salat tarawih pertama.
"Kami telah melaksanakan salat tarawih pertama dan akan memulai puasa pada Senin," ungkap Ketua Pengurus Masjid Taqwa Muhammadiyah Padang, Ki Jal Atri Tanjung.
Penetapan awal Ramadhan oleh Muhammadiyah didasarkan pada hisab haqiqi yang dilakukan oleh majelis ta'lim dan tabligh PP Muhammadiyah serta pimpinan wilayah Muhammadiyah se-Sumatera Barat.
Selain itu, Ki Jal Atri Tanjung juga menyampaikan bahwa jamaah Muhammadiyah akan melaksanakan ibadah tarawih delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir.
Ia juga menegaskan bahwa perbedaan penentuan awal puasa dengan pemerintah merupakan hal yang biasa dan sudah tercatat dalam ajaran Islam.
"Kami puasa selama 30 hari dan 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada 10 April 2024," jelas Ki Jal.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa Ramadhan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024, hasil dari Sidang Isbat yang diadakan di Gedung Kemenag RI, Jakarta.
Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Ramadan, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Sidang Isbat, yang melibatkan berbagai perwakilan organisasi keagamaan, ahli astronomi, dan perwakilan negara sahabat, menggunakan kriteria MABIMS dalam penentuan awal Ramadhan, yang memperhatikan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi bulan minimal 6,4 derajat.
Kegiatan ini menunjukkan keberagaman dalam umat Islam Indonesia dalam menentukan awal bulan Ramadhan, di mana setiap kelompok mengikuti metodologi dan kriteria yang berbeda.
Muhammadiyah, yang memilih untuk memulai puasa lebih awal berdasarkan perhitungan hisab haqiqi, sementara pemerintah dan organisasi Islam lainnya mungkin mengikuti kriteria yang berbeda.
Perbedaan ini, meskipun menonjol, tidak mengurangi esensi dari ibadah puasa Ramadhan itu sendiri, yang tetap menjadi bulan suci penuh berkah, dimana umat Islam di seluruh dunia berpuasa, berdoa, dan merenung untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Doa Berbuka Puasa Ramadan, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
-
Jemaah Tarekat Naqsyabandiyah di Padang Mulai Puasa Ramadan 2024 Hari Ini
-
Banjir di Kota Padang, 2.000 Warga Terdampak di Kelurahan Dodok Tunggul Hitam
-
SAR Gabungan Evakuasi 500 Orang Lebih Korban Banjir di Kota Padang
-
Korban Banjir di Kota Padang Butuh Bantuan Makanan, Warga: Anak-anak Sudah Lapar!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
CEK FAKTA: Ustaz Abdul Somad Bakal Jadi Penasihat Polri, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Presiden India Masuk Islam hingga Ribuan Patung Dewa Dihancurkan, Viral di Medsos!
-
Apa Efek Samping Penggunaan Antasida Berlebihan? Ini Penjelasan Ahli
-
Bahaya Minuman Bersoda Bagi Wanita, Bisa Picu Depresi?
-
Bupati Minta Program MBG Mentawai Dapat Perhatian Khusus Pemerintah Pusat, Ini Alasannya