Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 14 Februari 2024 | 00:58 WIB
Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko memberi pernyataan pers saat berkunjung ke Kediaman Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyoroti pentingnya faktor geopolitik dan situasi global dalam menentukan masa depan bangsa Indonesia.

Dalam pernyataannya, Budiman menggarisbawahi bahwa kegagalan dalam mengelola transisi kekuasaan dapat menimbulkan risiko kekacauan sosial yang signifikan bagi negara.

Budiman menjelaskan bahwa kondisi pasca pandemi, perang antar negara besar, dan revolusi industri ke-4 merupakan tiga faktor geopolitik utama yang menimbulkan risiko tingkat global saat ini.

"Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi risiko-risiko global," ujar Budiman, Selasa (13/2/2024).

Baca Juga: MUI Haramkan 'Serangan Fajar' Pemilu 2024, Bakal Masuk Neraka

Ia menambahkan, "Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut."

Menurutnya, pemimpin yang visioner dan strategis diperlukan untuk memandu Indonesia melalui tantangan global yang kompleks dan dinamis.

Mengacu pada sejarah, Budiman memperingatkan bahwa dunia telah mengalami transformasi besar akibat faktor-faktor serupa pada awal abad lalu, yang berujung pada munculnya nasionalisme di negara-negara jajahan dan gerakan sosialisme yang menggugat kapitalisme.

Kondisi tersebut, menurutnya, telah menyebabkan konflik besar, perebutan sumber daya, dan perang dunia.

Dalam konteks Indonesia, Budiman menekankan bahwa negara ini memiliki risiko tinggi jika terjadi eskalasi global, mengingat kekayaan sumber daya alam dan kondisi sumber daya manusia yang tergolong standar.

Baca Juga: Ingat, Dilarang Menggunakan HP di Bilik Suara

"Jika tidak dikelola dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan kepentingan asing bila terjadi konflik sosial," katanya.

Oleh karena itu, Budiman menegaskan perlunya kepemimpinan berkelanjutan yang strategis dan visioner di Indonesia.

"Transformasi global ini merupakan sebuah proses panjang, kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner dan strategik untuk minimal satu generasi ke depan untuk mengawal Indonesia," tuturnya.

Pemilu 2024, khususnya Pemilihan Presiden, dianggap Budiman sebagai momen kritis yang akan menentukan arah Indonesia dalam merespon situasi global.

Kepemimpinan yang mampu melanjutkan kebijakan strategis dalam menghadapi tantangan global, menurutnya, adalah kunci untuk memastikan stabilitas dan kemajuan bangsa di masa depan.

Kontributor : Rizky Islam

Load More