SuaraSumbar.id - Gunung Marapi, salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat, mengalami erupsi lagi pada Selasa, 13 Februari 2024, pukul 08.53 WIB, menurut laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi.
"Kolom abu tidak bisa dilihat karena kabut tebal, namun erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.9 mm dan berlangsung selama kurang lebih 28 detik," ujar Indra Saputra, petugas di Pos PGA Bukittinggi.
Sebelum erupsi terjadi, Pos PGA Bukittinggi juga mencatat adanya aktivitas vulkanik signifikan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, termasuk 15 kali hembusan dan tremor menerus.
Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada status Level III (Siaga), dan otoritas setempat mengimbau masyarakat untuk mematuhi semua rekomendasi yang diberikan.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi Jelang Puasa Bisa Picu Kenaikan Harga Sembako
Pemerintah juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki dan wisatawan, untuk tidak memasuki area dalam radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Selain itu, masyarakat di daerah aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi diminta untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama selama musim hujan.
Dalam menghadapi potensi hujan abu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker dan perlengkapan pelindung lainnya untuk menghindari gangguan pernapasan dan iritasi kulit.
Otoritas juga menekankan pentingnya menjaga sumber air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik untuk menghindari kerusakan.
Pemerintah daerah terkait, termasuk Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, diingatkan untuk terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi serta Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi terkini.
Baca Juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi, Muntahkan Kolom Abu Setinggi 60 Meter
Masyarakat dan instansi terkait dapat memantau perkembangan situasi melalui aplikasi Magma Indonesia dan media sosial PVMBG.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Daftar 16 Gunung Api Mematikan dan Populer di Indonesia, Krakatau Paling Bahaya?
-
Jokowi Instruksi Banjir Lahar Dingin di Sumbar: Santunan Segera Diberikan dan Relokasi Rumah Warga
-
Instruksi Jokowi Tangani Banjir Lahar di Sumbar: Evakuasi Korban Hilang dan Relokasi Rumah Warga
-
Wamenaker Berikan Bantuan Kemanusiaan Kepada Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Harimau Sumatera 'Gadih Mudiak Aie' Dievakuasi dari Kandang Jebak, Begini Kondisinya!
-
Kasus Narkoba Padang Pariaman Meroket, Polres Bentuk 103 Posko Tangguh
-
Debat Panas Pilkada Padang: Calon Saling Serang Soal Nasib Pasar Tradisional
-
Aksi Lintas Provinsi! Sindikat Pencuri L300 Dibekuk, 4 Tersangka Ditangkap Polisi
-
Polresta Padang Fokus Berantas Narkoba di Pasar Gaung: Kami Tidak Akan Mundur!