SuaraSumbar.id - Feri Amsari, pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat, menjadi sorotan setelah tampil dalam film dokumenter Dirty Vote.
Lahir di Padang pada 2 Oktober 1980, Feri Amsari kini berada dalam perbincangan publik bersama dua pakar hukum lainnya, Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar, atas keikutsertaan mereka dalam mengungkap kecurangan Pemilu 2024 melalui film tersebut.
Sebagai seorang dosen dan akademisi di Fakultas Hukum Unand, Feri Amsari tidak hanya dikenal di lingkungan akademis tetapi juga masyarakat luas melalui penampilannya di berbagai acara televisi dan diskusi hukum.
Pendidikannya di bidang hukum tidak hanya dari Unand, dimana ia menyelesaikan S1 dan S2, tetapi juga dari William and Mary Law School di Virginia, Amerika Serikat.
Baca Juga: PDIP Puji Film Dirty Vote soal Kecurangan Pemilu: Kental Campur Tangan Istana
Menurut laman resmi Unand, Amsari juga menjabat sebagai Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) di universitas tersebut.
Kiprahnya di dunia hukum dan politik diwarnai dengan aktivitas menulis di berbagai media cetak nasional seperti Kompas dan Tempo, serta terlibat dalam pembuatan sejumlah buku hukum yang kritis terhadap isu konstitusi dan reformasi hukum di Indonesia.
Keterlibatannya dalam Tim Percepatan Reformasi Hukum di bawah naungan Kemenko Polhukam, serta keanggotaannya dalam firma hukum Themis Indonesia, menunjukkan peran aktifnya dalam upaya penegakan hukum dan demokrasi di Indonesia.
Film Dirty Vote, yang menampilkan Amsari dan rekan-rekannya, merupakan sebuah upaya untuk membuka mata publik terhadap potensi kecurangan dalam Pemilu 2024.
Film ini dihasilkan dari kolaborasi lebih dari 20 lembaga, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Greenpeace Indonesia, dan Indonesia Corruption Watch, menandakan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengawal transparansi dan keadilan pemilu di Indonesia.
Baca Juga: Komentar Sekjen PDIP soal Film Dirty Vote: Gak Nyangka Jokowi Berubah
Feri Amsari, dengan latar belakang dan pengalaman luasnya, menjadi sosok kunci dalam upaya mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya integritas dan kejujuran dalam proses demokrasi.
Berita Terkait
-
Tersangka Pencucian Uang, Nikita Mirzani Disindir Balik Sutradara Dirty Vote: Kena Tulah!
-
Feri Amsari Kritik Telak Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier Masuk Kabinet Prabowo: Jadi Republik Content Creator!
-
Koar-koar Ogah Terima Gaji, Pakar Kuliti 'Cuan' Deddy Corbuzier jadi Stafsus Menhan: Jumlahnya Lebih Besar dari Gajinya!
-
Soroti Teriakan Prabowo, Feri Amsari: Jokowi Masih Hidup, Oleh karena Itu Adililah Segera!
-
'Zaman Kegelapan', Kritik Pedas Feri Amsari Soal Kondisi Politik dan Pemerintah Saat Ini
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Pembunuhan Sadis Seorang Pria di Pesisir Selatan: Tubuh Digergaji, Dicor dalam Bak Mandi Sejak 2023!
-
Harga Tiket Pesawat Padang-Jakarta Tembus Rp 10 Jutaan, ke Malaysia Hanya Rp 1,4 Juta
-
8 Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Pasaman Barat Selama Operasi Ketupat Singgalang 2025, 3 Tewas!
-
Langkah Hebat Desa Wunut, Bagi-Bagi THR dan Sediakan Jaminan Sosial untuk Warga
-
Gempa 4,7 Magnitudo Guncang Kabupaten Agam, BMKG Ungkap Pemicunya