SuaraSumbar.id - Pakar kelistrikan dari Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) Aulia mempertanyakan kompetensi operator yang perbaikan AC yang diduga menjadi pemicu ledakan di Semen Padang Hospital (SPH) atau Rumah Sakit Semen Padang pada Selasa (30/1/2024) lalu.
Ia menjelaskan, jika memang terjadi kelalaian oleh para pekerja saat memperbaiki atau memasang AC, maka hal itu termasuk pelanggaran etika keinsinyuran yang menjadi prinsip dan pedoman yang harus dipatuhi oleh insinyur dalam menjalankan praktik.
"Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serta spekulasi tentang penyebab dan dampaknya, khususnya dari sudut pandang etika keinsinyuran dan sertifikasi teknisi operator di bidang kelistrikan," ujarnya, Kamis (1/1/2024).
Menurutnya, etika keinsinyuran bertujuan untuk melindungi kepentingan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan manusia, memajukan peradaban, serta menjaga kehormatan dan martabat profesi keinsinyuran.
"Maka dari perspektif etika keinsinyuran, ledakan di SPH dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap prinsip-prinsip dasar yang seharusnya diikuti," ungkapnya.
Aulia mengatakan, pelanggaran yang terjadi itu seperti tidak mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat serta tidak bekerja sesuai dengan kompetensi.
Selain itu, Aulia juga mempertanyakan apakah sertifikasi teknisi operator kelistrikan telah memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja sesuai dengan standar yang ditetapkan.
"Di Indonesia, sertifikasi teknisi operator di bidang kelistrikan diatur oleh Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2012," tuturnya.
Dalam kejadian itu, selain material juga menimbulkan dampak psikologis dirasakan pengunjung dan pasien SPH. Jika memang terjadi pelanggaran dalam hal perbaikan AC, maka akan dapat di pidana.
Baca Juga: Pasca Ledakan, Polisi Pertimbangkan Buka Kembali Layanan Rumah Sakit Semen Padang
"Selain itu, rumah sakit dapat dituntut ganti rugi jika terbukti melakukan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian," ucapnya.
Aulia menegaskan, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Ketenagalistrikan harus mengambil sikap tegas terhadap kejadian ini, agar tidak terulang di kemudian hari.
"PII harus menekankan pentingnya etika keinsinyuran dan menuntut tindakan tegas terhadap pelanggar. LSP Bidang Ketenagalistrikan harus memastikan bahwa teknisi operator memenuhi standar kompetensi dan mematuhi standar keselamatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Operasional pelayan Semen Padang Hospital (SPH) terpaksa ditutup pasca mengalami ledakan hebat, Selasa (30/1/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.
Ledakan itu disebabkan karena ada perbaikan AC yang berada dilantai 7. Karena ada kelalaian dari pekerja, sehingga meledak.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap. Ia memastikan bahwa tidak ada ledakan bom. Yang terjadi adalah ledakan terjadi karena ada perbaikan AC.
Berita Terkait
-
Gubernur Sumbar: Semua Pasien RS Semen Padang Ditampung di RS Lain Pasca Ledakan, Sebagian Sudah Pulang!
-
Sambangi Rumah Sakit Semen Padang Usai Insiden Ledakan, Ini Komentar Wali Kota Padang
-
Tim Labfor Mabes Polri hingga Polda Riau Turun Tangan Periksa Rumah Sakit Semen Padang
-
Polda Sumbar Ringkus Sindikat Perampok Toko Emas Bersenpi, 1 Orang Tewas Ditembak di Riau
-
Polisi Amankan CCTV Rumah Sakit Semen Padang, Kapolresta Padang: Belum Ada yang Diperiksa!
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
Terkini
-
Diakui Dunia: BRI Raih Penghargaan dari Asia Sustainability Reporting Awards 2025
-
Lebih dari Sekadar CSR, BRI Kumpulkan 4 Ton Lebih Sampah Plastik Lewat RVM Inovatif
-
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Raya Padang Stabil, Mendag RI Tinjau Jelang Nataru!
-
CEK FAKTA: Vaksin Tetanus Terbuat dari Daging Busuk, Benarkah?
-
Rekontruksi Kasus Pembunuhan Bayi di Ngarai Sianok BUkittinggi, Polisi Ungkap 6 Adegan Janggal!