SuaraSumbar.id - Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai alutsista di era Presiden Soekarno.
Nusron menekankan bahwa Hasto tidak memiliki kredensial yang memadai untuk berbicara tentang hal tersebut.
"Mas Hasto tidak memiliki kredential dan dokumen sejarah itu, bicara itu. Kalau kita bicara literatur sejarah militer Indonesia apa yang disampaikan Pak Prabowo fakta dan benar adanya," ujar Nusron, Selasa (9/1/2024).
Nusron menjelaskan, Prabowo tidak setuju dengan penggunaan istilah alutsista bekas karena umur dan masa pakai alutsista bisa sangat panjang.
Baca Juga: Prabowo Ngaku Kecewa, Kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Membalas
Menurutnya, alutsista yang dibeli dengan usia pakai yang masih panjang tidak dapat dianggap sebagai barang bekas.
"Misal beli kapal usia umur 10 tahun, masih punya masa pakai durasi 20 tahun, tidak bisa dikatakan bekas," jelas Nusron.
Sementara itu, PDIP meminta Prabowo untuk melakukan koreksi atas pernyataannya terkait penggunaan alutsista bekas saat operasi Irian Barat di era Soekarno.
Hasto Kristiyanto dari PDIP menegaskan bahwa Indonesia memiliki alutsista yang canggih pada era Soekarno dan menyebut Indonesia telah mengirimkan bantuan militer ke Pakistan serta Aljazair.
"Kita kirim kapal selam kelas Whiskey mengapa? Karena Bapak Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah itu membantu Indonesia dengan resolusi jihad pada 10 November 1945," kata Hasto.
Baca Juga: Jokowi ke Luar Negeri saat PDIP Ulang Tahun, Ganjar Pranowo: Kita Hormati
Hasto juga menyampaikan bahwa alutsista baru yang digunakan pada era Sukarno berasal dari Yugoslavia, dan alutsista tersebut juga dikirim Sukarno untuk membantu perjuangan Aljazair.
"Karena itu, pernyataan Prabowo tentang sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan," tegas Hasto.
Debat mengenai alutsista era Soekarno ini menunjukkan perbedaan pandangan antara PDIP dan TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mencerminkan dinamika politik yang beragam di Indonesia.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Prabowo Sentil Kasus Judi Online Komdigi, Tegaskan Jangan Lindungi Pelaku
-
Prabowo Rombak Jajaran Pejabat Sri Mulyani
-
BPI Danantara Indonesia: Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab
-
Pilkada Jateng Rasa Pilpres: Pertarungan Politik Lanjutan Megawati dan Jokowi?
-
Prabowo Beri Arahan Tertutup ke Jajaran Forkopimda, Bahas Pilkada?
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Kakak-Adik Nia Kurnia Sari Perankan Sahabat di Film Tragedi Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan
-
Harga Cabai Rawit Anjlok di Solok Selatan, Kini Cuma Rp21 Ribu per Kilogram
-
Aditya Gumay Garap Film Nia Kurnia Sari, Kisah Nyata Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Dibunuh
-
SMA 12 Padang Disegel? Klarifikasi Dinas Pendidikan dan Anak Nagari Nanggalo
-
Lalin Sumbar-Riau Lumpuh! Truk Terbalik di Jembatan Tanjung Alai