SuaraSumbar.id - Data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan pertumbuhan signifikan jumlah investor pasar modal asal Sumatera Barat (Sumbar) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejak akhir 2021 hingga November 2023, jumlah investor telah melonjak sebesar 59%, dari 106.528 menjadi 169.760 orang.
Kepala BEI Perwakilan Sumbar Early Saputra menegaskan, pertumbuhan ini menandakan dinamika ekosistem pasar modal yang sangat positif di wilayah Sumbar.
“Ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga refleksi dari dinamika yang kuat di sektor pasar modal di daerah ini,” ujar Early, dikutip hari Senin (11/12/2023).
Menurut data KSEI, terjadi peningkatan jumlah investor Sumbar berdasarkan SID C-Best sebesar 48%, dari 50.734 pada akhir 2021 menjadi 74.819 pada akhir November 2023.
Sementara itu, jumlah investor berdasarkan SID All meningkat 66%, dari 55.794 menjadi 94.941 dalam periode yang sama.
Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi 18 Galeri Investasi dan 9 Perusahaan Efek di Sumbar.
“Digitalisasi proses pembukaan rekening efek dan penyebaran informasi yang semakin masif telah menjadi kunci pertumbuhan jumlah investor ini,” tambah Early.
Selain pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi efek ekuitas di BEI juga menunjukkan tren positif.
Baca Juga: KPU Sumbar Coret Lagi 3 Caleg dari DCT Pemilu 2024
Dalam dua tahun terakhir, nilai transaksi mencapai Rp27,25 triliun, dengan Rp15,6 triliun pada 2022 dan Rp11,65 triliun pada tahun 2023 hingga saat ini.
Nilai transaksi efek ekuitas adalah indikator penting aktivitas dan likuiditas pasar modal, menunjukkan jumlah uang yang diperdagangkan investor untuk membeli atau menjual saham.
Meski terjadi penurunan nilai transaksi pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya, Early tetap optimis tentang prospek pertumbuhan pasar modal Indonesia pada tahun 2024.
“Pasar modal Sumbar menunjukkan ketahanan dan prospek yang menjanjikan,” ucapnya.
Selain itu, nilai aset saham di Sumbar juga mencatat kenaikan signifikan, naik 54% dari akhir 2022, mencapai Rp1.585.660.658.831 pada 30 November 2023. Nilai aset non saham juga meningkat 14%, menjadi Rp2.218.062.864.608.
Mayoritas investor pasar modal Sumbar adalah mahasiswa/pelajar dan pegawai swasta. Kota Padang mendominasi transaksi dengan persentase 80,6% dari total transaksi bursa investor di Sumbar pada November 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Gubernur Sumbar Desak Daerah Terdampak Bencana Segera Siapkan Lahan Huntara, Lokasi Harus Aman!
-
Korban Banjir Bandang di Agam Butuh 525 Huntara, Tersebar di 7 Kecamatan
-
Pembangunan 200 Unit Huntara Padang Pariaman Dimulai, Menko PMK: Ini Wujud Kehadiran Negara!
-
Soroti Krisis Nilai, Dinas Kebudayaan Sumbar Terus Perkuat Pelestarian Adat Minangkabau
-
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Masuk Tahap Konstruksi, Ini Kata Gubernur Sumbar