SuaraSumbar.id - Setelah erupsi Gunung Marapi pada Minggu, 3 Desember, aktivitas vulkanik Gunung Talang telah dipantau dan dinyatakan normal, tanpa adanya peningkatan aktivitas yang signifikan baik secara visual maupun seismografik dalam tiga hari terakhir.
Seprius, kepala Pos Pengamatan Gunung Talang, dalam pernyataan, dikutip hari Kamis (7/12/2023), mengonfirmasi bahwa kondisi Gunung Talang saat ini berada di level 1 atau normal.
Menurut Seprius, pemantauan terhadap Gunung Talang dilakukan secara intensif selama 24 jam non-stop, meliputi aspek visual, klimatologi, dan kegempaan.
Ia menjelaskan bahwa terakhir kali Gunung Talang mengalami peningkatan aktivitas adalah pada saat gempa Padang pada tahun 2009, namun sejak tahun 2015, gunung tersebut telah berstatus normal.
Baca Juga: Banjir Bandang Hantam Tiga Nagari di Tanahdatar
"Saat ini, Gunung Talang dalam kondisi yang sangat normal. Selama delapan tahun terakhir, baik secara visual maupun data seismografik, kondisinya stabil. Erupsi Marapi tidak memberikan pengaruh signifikan pada aktivitas Gunung Talang," jelas Seprius.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan suhu air dan udara di area puncak gunung, serta pengukuran suhu di kawah gabuo dan kawah utama, yang semuanya menunjukkan hasil normal.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendekati area kawah gunung.
Seprius menegaskan bahwa peningkatan aktivitas Gunung Talang biasanya didahului dengan indikator kegempaan dan visual, yang jika terjadi akan segera dievaluasi oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok, Irwan Effendi, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG.
Baca Juga: Polda Sumbar: Tidak Ada Korban Erupsi Gunung Marapi yang Berusia 7 Tahun
"Berdasarkan data dari PVMBG, kondisi Gunung Talang saat ini normal, dan kami secara intensif melakukan komunikasi dengan BMKG dan PVMBG," ucap Irwan Effendi.
Kondisi stabil Gunung Talang ini menjadi kabar baik di tengah kekhawatiran yang muncul pascaerupsi Gunung Marapi, menunjukkan bahwa tidak semua fenomena vulkanik di daerah tersebut saling terkait secara langsung.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Banjir Bandang Hantam Tiga Nagari di Tanahdatar
-
Polda Sumbar: Tidak Ada Korban Erupsi Gunung Marapi yang Berusia 7 Tahun
-
Polda Sumbar Selidiki Potensi Pelanggaran Pendakian Gunung Marapi yang Berujung Tragedi, Siapa Dibidik?
-
Seluruh Korban Meninggal Erupsi Marapi Berhasil Diidentifikasi-Dijemput Keluarga
-
Gunung Marapi Erupsi, Pijar Api Terlihat di Puncak
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik
-
3 Hack Foto Bikin Konten FYP dengan Galaxy S25 Edge
-
Daftar 11 Pemain Baru Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026, Ronaldo Kwateh Ikut Diboyong!
-
5 Link DANA Kaget Terbaru 1 Juli 2025, Buruan Klaim Saldo Gratismu!