SuaraSumbar.id - Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menegaskan larangan aktivitas masyarakat dalam radius 3 kilometer (KM) dari kawah Gunung Marapi, sebagai respons terhadap permintaan rekomendasi dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
PVMBG mengukuhkan rekomendasi ini sesuai dengan status Waspada (Level II) yang telah ditetapkan untuk Gunung Marapi.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan, dikutip hari Rabu (6/12/2023), menekankan bahwa meski ada permintaan rekomendasi dari BKSDA, PVMBG tetap berpegang pada rekomendasi sebelumnya yang melarang aktivitas dalam radius 3 KM dari kawah gunung.
Hal ini dipertegas dalam rapat yang diadakan pada 11 Juli 2023 di kantor BKSDA di Jalan Khatib Sulaiman.
PVMBG, yang telah menyosialisasikan bahaya erupsi Gunung Marapi kepada masyarakat dua kali dalam sebulan selama bertahun-tahun, menjelaskan bahwa sifat erupsi Gunung Marapi sulit dideteksi.
Bahkan dalam pengamatan visual pada 14 Oktober 2023, tidak terlihat adanya aktivitas vulkanik di kawah aktif Gunung Marapi.
Hal ini dianggap berbahaya, karena kurangnya aktivitas yang terlihat dapat menimbulkan kesan keliru bahwa gunung tersebut aman.
Mengingat sejarah erupsi Gunung Marapi yang sering terjadi, PVMBG mengeluarkan rekomendasi 3 KM berdasarkan statistik erupsi yang biasanya terjadi setiap 2 hingga 4 tahun.
Meskipun tanggal dan bulan spesifik erupsi tidak dapat diprediksi, PVMBG mendasarkan rekomendasi ini pada skenario terburuk dan statistik historis.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi Pengaruhi Penerbangan, BMKG dan PVMBG Tetapkan Kode Merah
Hendra menegaskan bahwa rekomendasi ini dikeluarkan sebagai langkah preventif dan berharap semua pihak mematuhi larangan aktivitas dalam radius 3 KM dari kawah untuk keselamatan bersama.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Marapi Pengaruhi Penerbangan, BMKG dan PVMBG Tetapkan Kode Merah
-
Polda Sumbar Akan Periksa BKSDA Terkait Erupsi Gunung Marapi yang Makan Korban
-
Korban Meninggal Erupsi Gunung Marapi Bertambah, Kapolresta Bukittinggi Terima Laporan Baru
-
BPBD Sumbar Pastikan Banjir di Tanah Datar Bukan Lahar Dingin Gunung Marapi
-
TERBARU! Jumlah Mahasiswa PNP yang Meninggal karena Erupsi Gunung Marapi Jadi 8 Orang
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
CEK FAKTA: Prabowo Subianto Setujui Aceh Berdiri Sendiri, Benarkah?
-
Berapa Lama Operasi Zebra Singgalang 2025? Polresta Bukittinggi Turunkan 115 Personel Gabungan
-
Sumbar Kembali Ekspor Gambir ke India, Permintaan Global Mulai Pulih?
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan Rp632 Triliun kepada 34,5 Juta Debitur
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya