Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 06 Desember 2023 | 16:29 WIB
Proses evakuasi pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi meletus. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Polda Sumatera Barat (Sumbar) berencana untuk meminta keterangan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar terkait insiden erupsi Gunung Marapi yang menyebabkan kematian 23 pendaki.

Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, menyampaikan pada Rabu 6 Desember, bahwa pemanggilan BKSDA bertujuan untuk mengkroscek informasi seputar insiden tersebut.

Menurut Dwi Sulistyawan, BKSDA sebagai pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi memiliki tanggung jawab atas keamanan pendaki.

"Kita akan dalami potensi adanya kelalaian dari pihak BKSDA dalam insiden ini. Kami sudah memonitor situasi dan akan meminta keterangan dari stakeholder yang bertanggung jawab," ujar Dwi.

Baca Juga: Korban Meninggal Erupsi Gunung Marapi Bertambah, Kapolresta Bukittinggi Terima Laporan Baru

Polda Sumbar juga masih melakukan penjagaan di Gunung Marapi untuk memastikan tidak ada pendaki lain yang terjebak, diluar data yang sudah ada.

"Beberapa posko telah kami dirikan untuk memperkuat personel dalam proses evakuasi," tambahnya.

Polda Sumbar telah mendirikan posko-posko bantuan, termasuk posko kesehatan dan dapur umum, untuk mendukung tim SAR gabungan.

Selain itu, telah didirikan posko media center yang bertujuan untuk menyediakan informasi terkini tentang kondisi Gunung Marapi, imbauan penanganan darurat, dan pengungsian bagi media yang meliput peristiwa tersebut.

"Dengan adanya posko media center, diharapkan media dapat lebih mudah mengakses informasi terkait situasi darurat ini. Kerjasama antara pihak berwenang dan media sangat penting dalam situasi seperti ini," tutup Dwi Sulistyawan.

Baca Juga: BPBD Sumbar Pastikan Banjir di Tanah Datar Bukan Lahar Dingin Gunung Marapi

Kontributor : Rizky Islam

Load More