Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 06 Desember 2023 | 08:25 WIB
Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus pada Minggu (03/12/2023) kemarin pukul 14.53 WIB. [instagram]

SuaraSumbar.id - 11 mayat korban erupsi Gunung Marapi berhasil diidentifikasi oleh Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar) hingga Selasa pukul 20.22 WIB. Total pendaki yang diperkirakan meninggal dunia mencapai 23 orang.

"Total yang teridentifikasi sudah 11 orang," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar, Kombes Pol drg. Lisda Cancer, Rabu (6/11/2023).

Menurut Lisda, hampir semua korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal maupun selamat mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya.

Korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi untuk proses identifikasi lanjutan.

Lisda mengatakan, tim Polda Sumbar mengidentifikasi korban berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari serta tanda-tanda pada tubuh dan barang-barang milik mereka.

"Bagi korban yang sidik jarinya sudah tidak bisa dipakai, maka kita punya metode lain, misalnya pemeriksaan gigi, tahi lalat, tato, luka, tanda lahir, bekas operasi, dan sebagainya," katanya.

Apabila upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil, maka tim dokter akan melakukan pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi korban.

Menurutnya, kepolisian menurunkan sekitar 50 dokter dari Polres Bukittinggi, Polres Tanah Datar, Polres Padang Panjang, Polres Agam, RSAM Bukittinggi, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, Polda Kepulauan Riau, hingga Mabes Polri untuk mengidentifikasi korban erupsi Marapi.

Lisda menyampaikan bahwa ada 75 orang yang dilaporkan terkena dampak erupsi Gunung Marapi dengan perincian sebanyak 52 orang selamat dan 23 orang meninggal dunia. (Antara)

Load More