Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 13 Oktober 2023 | 15:20 WIB
Pembukaan Intangible Cultural Heritage Festival (ICHF) 2023 di Payakumbuh. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Intangible Cultural Heritage Festival (ICHF) 2023 atau Festival Warisan Budaya Takbenda di Festival Warisan Budaya Takbenda (FWBTb), resmi dibuka di Agamjua Art and Culture Cafe, Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (12/10/2023) malam. Kegiatan itu akan berlangsung hingga 17 Oktober mendatang.

Ketua DPDR Sumbar Supardi menyampaikan visinya soal Payakumbuh sebagai Kota Festival, tepatnya festival budaya. “Impian saya ke depannya adalah bagaimana Payakumbuh menjadi kota yang penuh pendar cahaya festival,” paparnya.

Menuju hal itu, segenap pihak terkait mesti terus menekankan pentingnya posisi budaya dan pariwisata bagi Payakumbuh dan Sumbar. “Budaya adalah hulu dan pariwisata sebagai hilirnya. Karena, terus terang, hanya budaya yang membuat kita berbeda di dunia ini,” lanjutnya.

Ke-khasan budaya di Sumbar dan Payakumbuh, yang tak dimiliki wilayah lain, menurutnya merupakan modal yang berpotensi besar memajukan pariwisata Sumbar, dan Payakumbuh khususnya.

Baca Juga: Pianis Ananda Sukarlan Ramaikan Payakumbuh Poetry Festival 2023

“Ketika digarap bersama, Sumbar akan jadi kasawan wisata yang maju dan berkepribadian,” lanjutnya.

“Payakumbuh akan dikunjungi berbagai negara, untuk nikmati budayanya yang khas,” katanya lai.

Lebih jauh, tokoh asal Payakumbuh itu juga menyinggung pentingnya ICHF 2023 untuk pertahankan status WBTb dari Sumbar yang telah diakui UNESCO.

“Jika WBTb Dunia tidak diaktivasi, tidak dieksebisi, dipertunjukkan, statusnya bisa dicabut oleh UNESCO,” lanjutnya sambil menyampaikan bahwa iven tersebut merupakan satu-satunya iven di Indonesia yang digelar bertepatan dengan peringatan 20 tahun Program ICH UNESCO.

Di kesempatan yang sama PJ Walikota Payakumbuh, yang diwakili Sekda Payakumbuh Rida Ananda, juga menyampaikan apresiasi dalam kata sambutannnya, terkhusus pada Dinas Kebudayaan Sumbar dan Ketua DPRD Sumbar Supardi.

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Jasman Rizal Jadi Penjabat Wali Kota Payakumbuh

“Apresiasi yang sebesar-besarnya. Karena telah beri kepercayaan pada Payakumbuh untuk jadi tempat diselenggarakannya iven berskala internasional ini,” kata Rida.

“Iven ini juga adalah momen penting aktivasi WBTb dan WBTbI, khususnya yang ada di Payakumbuh, momen untuk memasyarakatkan warisan budaya yang ada di Payakumbuh ke dunia luar, dan generasi muda kita sendiri,” tambahnya.

Direktur Festival, S Metron Masdison, dalam kata hantarannya menyampaikan pentingnya mengaktifkan ekosistem. “Selama ini persoalan terbesar dalam kebudayaan adalah tidak terkoneksinya ekosistem,” jelasnya.

Ia melihat adanya ketakterhubungan antarpartisi di bidang kebudayaan. Regulasi, pelaku, pengguna, dan infrastruktur kebudayaan seperti bergerak sendiri-sendiri tanpa suatu Desain Besar.

“ICHF 2023 mencoba menating menuju ekosistem. Kegiatan ini akan memberi arus agar terjadinya koneksi,” tekannya.

Malam pembukaan ICHF 2023 dihadiri berbagai kalangan. Niniak Mamak, Tuo-tuo Silek, pelaku dan pegiat budaya, serta komunitas-komunitas. Ketua LKAAM Sumbar, Kepala BPK Wilayah III Sumatera Barat, Rektor ISI Padang Panjang, Wakapolres Payakumbuh, Konsulat dari India, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar.

Load More