Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 07 Oktober 2023 | 15:14 WIB
Warung tempat pembacokan sesama pelajar di Kota Padang. [Suara.com/Saptra S]

SuaraSumbar.id - Seorang pelajar SMK Negeri 5 Padang, Sumatera Barat (Sumbar), dibacok pakai celurit saat berada di warung di sebalah sekolahnya. Pembacokan itu diketahui dilakukan oleh pelajar yang berasal dari sekolah lain.

Detik-detik penyerangan sesama pelajar itu terekam CCTV yang ada di gerbang sekolah. Terlihat terdapat dua sepeda motor datang dan berhenti di persimpangan yang persis berada di sebelah gerbang sekolah.

Tampak satu dari seorang pelajar itu turun dari sepeda motor. Saat aksi pembacokan tidak tertangkap kamera. Seorang perempuan yang merupakan guru di sekolah tersebut histeris lari masuk ke dalam halaman sekolah.

Tidak lama setelah itu, pelajar yang melakukan pembacokan berlari menaiki sepeda motor lalu kabur. Sempat dilakukan pengejaran, namun seseorang yang memakai jaket hitam terjatuh.

Baca Juga: 3 Wanita Cekoki Kucing Miras di Padang Resmi Tersangka, Terancam 9 Bulan Penjara

Menurut pemilik warung, Eti, peristiwa pembacokan itu dilakukan pada Jumat (6/10/2023), sekitar pukul 09.00 WIB. Penyerangan tersebut terjadi begitu cepat.

“Anak ini (korban) datang untuk membeli rokok. Waktu saya memberikan rokok, terlihat anak (pelaku) ini datang pakai senjata tajam. Terus saya tarik (korban) ke dalam,” ujar Eti, Sabtu (7/10/2023).

“Ternyata, saya tidak tahu, anak ini kena (bacok). Kebetulan pakai tas ransel, tas itu robek juga. Senjatanya celurit,” sambungnya.

Eti mengaku seseorang yang melakukan pengejaran memakai jaket hitam pada video yang beredar adalah anaknya. Namun pengejaran gagal karena terjatuh.

“Dikejar oleh anak saya, tapi terjatuh. Korban langsung dilarikan ke klinik,” ungkapnya.

Baca Juga: Indonesian Cat Association Polisikan 3 Wanita yang Cekoki Kucing dengan Miras

Pihak kepolisian bergerak cepat usai video penyerangan ini beredar luas di media sosial. Bermodalkan rekaman CCTV, lima orang telah diamankan.

“Kami mendapatkan petunjuk dari CCTV di sekitar sekolah. Kami telusuri, kami dapatkan satu orang ABH (anak berhadapan dengan hukum) yang memboncengi pelaku (penusukan). Kemudian dari pengembangan ABH ini, kami dapatkan empat orang ABH lainnya,” jelas Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Adriansyah Putra.

Dedy belum membeberkan identitas para ABH ini, karena masih berstatus saksi. Pihaknya masih melakukan penyelidikan memburu pelaku utama pembacokan.

“Sementara dari kelima ABH ini kami mintai keterangan sebagai saksi. Untuk pelaku, ABH yang pelaku utamanya, masih dalam pengejaran,” imbuhnya.

“Motif (pembacokan) masih kami pelajari, karena pelaku utama belum tertangkap. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ABH ini dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tambahnya.

Kontributor: Saptra S

Load More