SuaraSumbar.id - Para pakar dan peneliti meyakini bahwa gerakan silat tak hanya elok dipandang mata, tapi juga bisa dikembangkan secara kreatif menjadi bermacam bentuk.
Banyak tarian tradisional dan kontemporer yang berangkat dari garak silek. Tari Ilau atau karya-karya maestro tari Gusmiati Suid, misalnya.
Proses pengembangan silek masih terus berlangsung hingga masa kini. Tidak hanya di studio-studio tari, tapi juga di sasaran-sasaran atau perguruan yang hidup di tengah masyarakat. Lahirlah beragam variasi silek di berbagai kawasan di Minangkabau.
Salah seorang peneliti silek, Buya Zuari Abdullah mengatakan, variasi-variasi itu adalah bagian dari kekayaan silat.
“Di Sumbar saja, begitu banyak bentuknya. Di Pasaman Barat berkembang silek duri salak. Di salah satu daerah lainnya, pernah saya dengar ada silek karo. Belum lagi tari-tarian seperti tari suntiang pangulu dari 50 Kota,” paparnya, Senin (24/7/2023).
Ia menambahkan berbagai bentuk transformasi yang terus berlangsung itu sangat menarik untuk dikaji lebih dalam.
“Festival Silat Tradisi Nusantara (FSTN) 2023 di Payakumbuh nanti mencoba ke arah itu,” katanya lagi. “Keunikan-keunikan silat, akan kita tampilkan di sana.”
Sebagai kurator FSTN, Buya Zuari pun mengajak agar keunikan-keunikan itu tidak sekedar sebagai tontonan atau sebatas atraksi saja. Selain hiburan bagi masyarakat, festival ini juga mengajak untuk melihat kemungkinan-kemungkinan pengkajian lebih dalam atas perkembangan silat, terutama silat tradisi. “Tidak hanya dari segi gerak atau estetika, tapi juga dari segi filosofisnya,” katanya lagi.
“Semoga teman-teman akademisi, koreografer, dan praktisi silat umumnya, bisa menimba inspirasi dari kegiatan ini,” tutupnya.
FSTN 2023 sendiri akan dilangsungkan selama empat hari, dari 31 Juli hingga 3 Agustus mendatang di Payakumbuh. Sumbar berlaku sebagai tuan rumah. Dalam festival ini, selain menampilkan sasaran-sasaran silek dari Sumbar, juga akan dihadirkan perguruan silat dari provinsi-provinsi lain.
Perguruan-perguruan dari Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali akan datang ke Payakumbuh dengan keunikan silat-nya masing-masing. Baik dalam bentuk silat tradisi, atau pun silat prestasi.
Dari Jawa Tengah, misalnya, bakal hadir Organisasi Pencak Silat Persaudaraan Rumpun Setia Hati. Organisasi ini memayungi beragam perguruan Setia Hati yang memiliki latar sejarah cukup panjang, merentang hingga awal abad ke-20. Berakar dari gaya pencak dan filosofi silat tersendiri yang mula-mula tersebar terutama di Surakarta dan Madiun.
Festival ini juga tidak terlepas dari Musyawarah Tuo Silek (MTS) tahun lalu, yang juga diadakan di Payakumbuh. Seperti dikatakan Ketua IPSI Sumbar, Supardi, FSTN 2023 merupakan salah satu amanat dari MTS. “Festival ini lahir dari Musyawarah Tuo Silek, sebagai amanat,” katanya.
MTS ini dihadiri oleh tuo-tuo silek dari segenap kawasan di Sumatera Barat, dengan salah satu tujuannya memformulasikan cara agar pengetahuan mengenai silek atau kajian terkait silek bisa terus diperdalam dan diperluas.
Berita Terkait
-
Festival Silat Tradisi Nusantara 2023 di Payakumbuh Bakal Tampilkan Ragam Kekayaan Silat di Indonesia
-
Festival Silat Tradisi Nusantara di Ranah Minang Bakal Diramaikan 7 Provinsi, Ketua DPRD Sumbar: Lanjutan Musyawarah Tuo
-
Film Dokumenter Surau dan Sasaran Tayang Perdana, Sutradara S Metron: Semoga Kelak Jadi Subjek Wisata!
-
Film "Ke Surau, Aku Kembali" Bakal Hadir, Mengembangkan Surau dan Sasaran Sebagai Subjek Wisata
-
Menikmati Kelincahan Para Pandeka Minangkabau 'Beradu' di Galanggang Silek Tradisi
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Hidup Belum Lengkap Tanpa Samsung: Kisah Pengguna Setia
-
Benarkah Nyeri Punggung Tanda Penyakit Ginjal? Ini Gejala Dini dan Fakta Terbarunya
-
Bolehkah Berdoa Sambil Memejamkan Mata? Ini Penjelasannya
-
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan 50 Paket Ganja dan 8 Paket Sabu-sabu
-
Viral Demonstran Gen Z Nepal Joget Aura Farming ala Indonesia di Tengah Demo Berdarah!