Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 06 April 2023 | 06:26 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [Dok.Biro Adpim Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Sederet catatan 'hitam' libur Lebaran tahun lalu di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi tantangan bagi Pemprov Sumbar dalam libur Idul Fitri tahun 2023 ini. Apalagi, pandemi Covid-19 sudah melandai dan perantau diperkirakan akan beramai-ramai pulang kampung ke Ranah Minang.

Masalah kemacetan arus lalu lintas, persoalan sampah hingga ketidaknyamanan pengunjung di berbagai objek wisata di Sumbar, termasuk dari ragam persoalan selama libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, libur lebaran menjadi penilaian penting bagi suatu daerah. Sebab, melalui momen tersebut pemudik akan mengukur kesuksesan pembangunan daerah dari berbagai sektor.

Mahyeldi meminta pemerintah kabupaten/kota dan organisasi perangkat daerah di provinsi bersinergi memberikan layanan terbaik bagi pemudik dan wisatawan.

Baca Juga: Gubernur Sumbar Minta Pengusaha Kuliner Urus Sertifikat Halal, Ini Alasannya

“Koordinasi dan sinergi menjadi penting. Kunjungan yang tinggi pada lebaran akan menimbulkan beragam efek. Inilah yang perlu diantisipasi dan ditanggulangi agar lebaran tahun ini menyenangkan dan nyaman bagi pemudik dan wisatawan, ini tantangan bagi kita semua,” kata Mahyeldi saat memberikan arahan dalam rapat persiapan menyambut libur lebaran di Auditorium Gubernuran, Rabu (5/3/2023).

Terkait kemacetan arus lalu lintas, kepolisian bersama Dinas Perhubungan telah merancang antisipasi berupa penerapan satu jalur Padang-Bukittinggi yang mejadi langganan macet. Rencana dimaksud akan diujicobakan pada 8 April mendatang.

“Ini solusi yang akan kami laksanakan. Dari Padang-Bukittinggi satu jalur, kemudian untuk Rute Bukittinggi-Padang melalui jalur lain, yakni Malalak,” tuturnya.

Kemudian gubernur juga meminta organisasi perangkat daerah menyiapkan aplikasi melalui ponsel yang bisa menjadi panduan bagi semua orang yang masuk ke Sumbar. Dengan cara tersebut, pemudik akan dimudahkan.

“Kemana arah lokasi wisata, petunjuk restoran, hotel. Jalur mana yang macet. Aplikasi ini hendaknya juga bisa menerima pengaduan atau laporan jika ada gangguan yang dihadapi pemudik,” ujarnya.

Baca Juga: Pejabat dan ASN Dilarang Buka Puasa Bersama, Gubernur Sumbar: Perlu Pertimbangan Lagi!

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Dedy Diantolani mengungkapkan, ujicoba arus lalu lintas satu jalur dari Padang ke Bukittinggi dilaksanakan selama 4 jam pada 8 April mendatang. Tepatnya pada pukul 12.00 sampai 16.00 WIB.

“Pada jam tersebut, pengguna kendaraan dari arah Bukittinggi menuju Padang dialihkan untuk melewati jalan Malalak, sedangkan dari arah Padang tetap pada jalur yang biasa. Pada pelaksanaan saat libur lebaran mendatang jam pemberlakuan satu jalur ditambah menjadi 6 jam,” sebutnya.

Dedi menambahkan, Dinas Perhubungan telah memetakan terdapat 26 jalur rawan macet saat libur lebaran mendatang. Di antaranya di Padang Pariaman, Padangpanjang, Tanah Datar, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Kabupaten Solok.

Rata-rata jalur yang macet merupakan jalan menuju lokasi wisata, restoran, dan perdagangan. Sebagai antisipasinya disiagakan personel di jalur tersebut melalui pos bersama dengan jajaran kepolisian dan pihak terkait.

Load More