Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 25 Maret 2023 | 18:35 WIB
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah. [Dok.Pemprov Sumbar]

SuaraSumbar.id - Indeks pembangunan manusia (IPM) di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tahun 2022 lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata IPM nasional. Hal itu dinyatakan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah.

"IPM Sumbar 73,26 atau naik 0,61 poin dibandingkan tahun 2021 yakni 72,65. Angka itu lebih tinggi dibandingkan IPM rata-rata nasional sebesar 72,91," katanya, Sabtu (25/3/2023).

Dari semua daerah di Sumbar, Kota Padang tercatat sebagai daerah dengan IPM tertinggi (83,29) dan Kabupaten Kepulauan Mentawai tercatat sebagai daerah dengan IPM terendah (62,19) pada 2022.

Menurut Gubernur, indeks pembangunan manusia mencakup komponen angka harapan hidup, harapan lama sekolah, lama rata-rata sekolah, dan pengeluaran per kapita.

Baca Juga: Tekan Pengangguran, Mahyeldi Desak SMK Gandeng Dunia Usaha

Pada tahun 2022, angka harapan hidup di Sumatera Barat tercatat 69,90 tahun atau naik 0,31 tahun dari tahun sebelumnya.

"Angka ini menunjukkan bahwa angka kesehatan penduduk Sumbar naik 0,31 poin dibandingkan tahun sebelumnya," kata Mahyeldi.

Harapan lama sekolah di wilayah Sumatera Barat, pada tahun 2022 tercatat mencapai 14,10 tahun, meningkat dari 14,09 tahun pada 2021.

Sedangkan rata-rata lama sekolah di Sumatera Barat pada 2022 tercatat 9,18 tahun, naik dari 9,07 tahun pada 2021.

Rata-rata lama sekolah menunjukkan angka rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan yang pernah dijalani.

Baca Juga: Sebut Mahyeldi-Audy Gagal Pimpin Sumbar, Mahasiswa Demo hingga Singgung Proyek Mangkrak

Sedangkan pengeluaran per kapita penduduk di Sumatera Barat tercatat Rp11.130.000 pada 2022, meningkat dari Rp10.790.000 pada 2021.

"Ini menunjukkan adanya perbaikan dari sisi pendapatan masyarakat Sumatera Barat, yang berbanding lurus dengan daya beli," kata Gubernur. (Antara)

Load More