SuaraSumbar.id - Penggunaan pupuk organik tak sekadar mampu meningkatkan kesuburan tanah, namun juga dapat menciptakan lingkungan yang sehat. Seperti yang dilakukan Ira (36), warga Jorong Kayu Aro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).
IRT itu sedang giat-giatnya bercocok tanam jenis hortikultura dengan sistem tumpang sari dengan pupuk organik. Bahkan mereka telah menikmati hasil panen jagung, cabai, terong, bayam, singkong, dan kacang tanah.
Ira mengatakan, semua tanaman mampu menopang pangan keluarga. Semuanya pun tanpa bahan kimia. "Kami ingin jadi petani mandiri yang tak tak tergantung pupuk kimia," katanya.
Menurutnya, dengan pupuk organik, kondisi alam di lingkungannya pun kembali sejuk tanpa aroma pupuk kimia. Menariknya, pupuk organik itu diciptakan sendiri, seperti kompos, pupuk organik cair (POC), tricoderma dan zat nabati lainnya serta untuk kebutuhan unsur NPK oleh tanaman sayuran.
Ira dan teman-temannya itu tergabung dalam Kelompok Kayu Aro Lestari yang disatukan dengan kelompok Air Badak Makmur pada September 2021. Kedua kelompok tersebut berada di bawah naungan Rumah Pangan Lestari.
“Penyatuan kedua kelompok merupakan upaya penguatan kelompok binaan Pabrik AQUA Solok. Para petani dapat saling belajar dan saling memotivasi untuk terus menerapkan pertanian ramah lingkungan,” kata Koordinator CSR Pabrik AQUA Solok Jon Betrit dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/10/2022).
Selain budidaya sayur-sayuran di Rumah Pangan Lestari, Corporate Social Responsibility (CSR) Pabrik Aqua Solok juga membangun kolam sederhana untuk memelihara ikan nila dan lele. Selain memenuhi kebutuhan gizi hewani keluarga, air kolam ikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.
"Hasil budidaya yang dikembangkan di Rumah Pangan Lestari ini dibagi-bagikan untuk semua anggota kelompok dan sebagian dijual ke warung-warung terdekat, ataupun dijual secara online berdasarkan pesanan," katanya.
Rumah Pangan Lestari Pabrik AQUA Solok terus mendorong para petani agar dapat memanfaatkan lahan masing-masing secara ramah lingkungan. Hasilnya diharapkan dapat mendatangkan keuntungan baik secara ekonomis keluarga para anggota kelompok.
Baca Juga: Sejumlah Anak Indonesia Meninggal Dunia Akibat Gagal Ginjal Akut
Saat ini, semua anggota Rumah Pangan Lestari sudah bertani tanpa harus mengeluarkan dana yang besar untuk membeli bahan-bahan pupuk kimia. Hasil pertanian pun dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan keluarga secara lebih sehat. Kekinian, kelompok yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga ini sedang mencoba budidaya galo-galo (kenceng) untuk mengembangkan usaha kelompok sekaligus ikut melestarikan lingkungan.
Berita Terkait
-
12 Anak Menderita Gagal Ginjal Akut di Sumatera Barat Meninggal
-
21 Anak di Sumbar Diduga Alami Gagal Ginjal Akut, Ditangani Dokter Ahli
-
Cair! Partai Politik di Agam Dapat Dana Bantuan Rp 868,1 Juta
-
Sejumlah Apotek di Padang Masih Jual Obat Sirup
-
Daftar Anggota Polda Sumbar yang Terseret Kasus Teddy Minahasa, Kini Diperiksa Propam Polri
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
8 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah, Dijamin Tetap Bisa Makan Enak!
-
2 Nagari di Agam Krisis Air, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat!
-
6 Buah Pembersih Ginjal dan Hati, Sangat Mudah Ditemukan!
-
BRI Perkuat Daya Saing UMKM Lewat Partisipasi di PRABU Expo 2025
-
CEK FAKTA: Ribuan Pendeta Hindu India Buang Al-Quran ke Sungai Gangga, Benarkah?