Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 29 September 2022 | 22:00 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.[YouTube/KompasTV]

SuaraSumbar.id - Penentuan arah koalisi hingga sosok capres dan cawapres yang akan diusung Partai Demokrat, berada di tangan Ketua Majelis Tinggi Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu dinyatakan Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron. Menurutnya, partainya menyerahkan pertimbangan tersebut kepada Majelis Tinggi Partai.

"Kami serahkan kepada ketua Majelis Tinggi atau kepada Majelis Tinggi Partai karena itu domainnya. Entah nanti akan berkoalisi dengan siapa kemudian pertimbangannya apa itu," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

SBY tidak hanya diberikan kewenangan untuk mempertimbangkan arah koalisi Demokrat.

Baca Juga: Usai Prabowo, SBY dan AHY Bertemu Surya Paloh di NasDem Tower, Bahas Pilpres?

Presiden ke-6 RI itu bersama putranya yang merupakan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga akan mempertimbangkan siapa calon presiden dan calon wakil presiden pilihan Demokrat.

"Termasuk capres-cawapres itu menjadi domainnya Majelis Tinggi partai, ketuanya Pak SBY; wakil ketuanya adalah ketua umum. Jadi nanti tunggu saja pada waktunya," kata Herman, dikutip dari Suara.com.

SBY Turun Gunung

Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY menegaskan bakal turun gunung ke gelanggang politik jelang Pilpres 2024. Hal itu disampaikan SBY dalam pidatonya di Rapat Pimpinan Nasional 2022 Partai Demokrat, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengklaim bahwa dia mendengar kabar dan tanda-tanda Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan tak adil.

Baca Juga: Fitnah Jokowi, SBY dan AHY Dilaporkan ke Bareskrim Polri!

Dengan informasi tersebut, SBY menyebutkan dia mesti turut serta dan 'turun gunung' untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9/2022).

Load More