SuaraSumbar.id - Seorang warga negara Indonesia (WNI) di Nagoya, Jepang, Seriyawati menulis sebuah buku yang berjudul “Doa-doa dari Al Quran” dalam tiga bahasa, di antaranya bahasa Indonesia, Jepang dan Inggris.
Seriyawati menuturkan, awal mula menulis buku tersebut untuk bahan ajar murid-muridnya yang belum memahami huruf alfabet dalam melafalkan doa.
“Anak-anak di sini di Jepang belajarnya itu pakai Katakana, mereka enggak belajar Latin atau alfabet,” katannya dikutip dari Suara.com, Kamis (22/9/2022).
Seriyawati awalnya hanya menuliskan doa-doa dalam aksara Jepang Katakana dan Hiragana, kemudian difotokopi dan dibagikan kepada murid-muridnya, tetapi buklet tersebut seringkali hilang dan cepat rusak.
Akhirnya, dia terpikir untuk menulis buku dan menggunakan berbagai bahasa agar cakupan pembaca bukan hanya murid-muridnya saja, melainkan juga para Muslim di Jepang atau siapa pun yang tertarik belajar Al Quran.
Buku tersebut berisi doa dalam bahasa asli, yakni bahasa Arab, kemudian terdapat pelafalan huruf Latin dan huruf Katakana atau aksara Jepang yang khusus digunakan untuk kata-kata serapan dari bahasa asing.
Kemudian, doa-doa tersebut disertakan terjemahan dalam tiga bahasa, di antaranya bahasa Jepang, Indonesia dan Inggris.
“Saya tambahkan terjemahannya biar semua orang bisa mempelajarinya. Kebetulan saya juga punya murid online dari Prancis. Jadi, memang dia enggak bisa bahasa Jepang dan Indonesia. Saya pikir bisa belajar dari buku ini karena ada bahasa Inggris, bahasa internasional,” ujarnya.
Dia menambahkan murid-muridnya pun berasal dari berbagai macam keturunan, tidak hanya Indonesia tetapi juga Jepang, Bangladesh dan Uzbekistan.
Baca Juga: Waspada! WNI Di Jepang Diimbau Hati-hati Kemungkinan Letusan Susulan Gunung Sakurajima
WNI yang sudah bermukim selama 22 tahun di Negeri Sakura itu mengatakan, proses penulisan buku memakan waktu hingga satu tahun sejak musim panas 2021.
“Saya ingat sekali natsu (musim panas) tahun lalu saya baru buat list. Waktu itu saya cari yang Rabbana, ada 40 Rabbana. Terus cari lagi yang Allahumma itu sudah dapat sekitar 70. Lalu saya konsultasikan ke Imam Masjid Nagoya,” katanya.
Dalam proses penulisan, Seriyawati juga dibantu rekannya warga negara Jepang terkait penulisan Katakana, namun ia mengaku mengevaluasi kembali agar pelafalan dalam bahasa Jepang benar-benar mendekati bahasa Arab.
“Sedikit berbeda dengan buku-buku yang sudah ada di Jepang. Saya sebisa mungkin pelafalannya mendekati lafal aslinya. Kalau sha itu sho bukan sa dan kalau ro pakai ro bukan la atau ra,” katanya.
Buku yang berisi 80 doa dalam 98 halaman itu sudah dicetak sebanyak 800 eksemplar sejak terbit pada Mei 2022.
Seriyawati mengaku tidak membanderol harga buku yang saat ini masih dicetak secara mandiri atau independen itu. Ia awalnya ingin membagikan buku itu secara cuma-cuma kepada siapa saja yang berminat seperti buku pertamanya Mainichi no Doa (doa sehari-hari).
Berita Terkait
-
Bunuh Diri, PMI di Jepang Dimakamkan di Cilacap
-
Silaturahmi Antarperguruan, Dubes RI Sebut Pencak Silat Alat Promosi Seni Budaya Indonesia di Jepang
-
Waspada! WNI Di Jepang Diimbau Hati-hati Kemungkinan Letusan Susulan Gunung Sakurajima
-
Gunung Sakurajima Jepang Meletus, WNI Diminta Waspada Letusan Susulan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
5 Lipstik Terbaik untuk Bibir Kering, Ada yang Super Mewah!
-
7 Tanda Bahaya Infeksi Kulit Usai Thrifting Baju Bekas, Jangan Disepelekan!
-
KAHMI Sumbar Usul Program MBG Libatkan Koperasi Sekolah dan Desa, Ini Alasannya
-
5 Makanan Pencegah Kram Otot Saat Olahraga, Nomor 3 Bikin Segar dan Cepat Pulih!
-
Ratusan Warga Betumonga Mentawai Demo Bupati hingga DPRD, Tuntut Pengakuan Hak Tanah Ulayat!