“Saya ingat sekali natsu (musim panas) tahun lalu saya baru buat list. Waktu itu saya cari yang Rabbana, ada 40 Rabbana. Terus cari lagi yang Allahumma itu sudah dapat sekitar 70. Lalu saya konsultasikan ke Imam Masjid Nagoya,” katanya.
Dalam proses penulisan, Seriyawati juga dibantu rekannya warga negara Jepang terkait penulisan Katakana, namun ia mengaku mengevaluasi kembali agar pelafalan dalam bahasa Jepang benar-benar mendekati bahasa Arab.
“Sedikit berbeda dengan buku-buku yang sudah ada di Jepang. Saya sebisa mungkin pelafalannya mendekati lafal aslinya. Kalau sha itu sho bukan sa dan kalau ro pakai ro bukan la atau ra,” katanya.
Buku yang berisi 80 doa dalam 98 halaman itu sudah dicetak sebanyak 800 eksemplar sejak terbit pada Mei 2022.
Baca Juga: Waspada! WNI Di Jepang Diimbau Hati-hati Kemungkinan Letusan Susulan Gunung Sakurajima
Seriyawati mengaku tidak membanderol harga buku yang saat ini masih dicetak secara mandiri atau independen itu. Ia awalnya ingin membagikan buku itu secara cuma-cuma kepada siapa saja yang berminat seperti buku pertamanya Mainichi no Doa (doa sehari-hari).
“Buku ini sebetulnya harganya dua kali lipat dari buku yang pertama karena buku pertama itu cuma 50 halaman. Kalau yang ini seikhlasnya, mau bayar 100 yen juga tidak apa-apa. Tadinya mau digratiskan saja sama dengan yang pertama, tapi saya butuh biaya untuk buku yang ketiga nanti,” katanya.
Ia berharap dengan adanya buku itu murid-muridnya dapat mempelajari dan menghafal doa-doa dari Al Quran dengan mudah dan juga bisa menjadi amal jariyah.
“Awalnya memang untuk anak-anak yang saya ajar. Tapi, kalau boleh idealis, saya enggak bisa ngasih harta benda untuk anak dan cucu saya. Tapi inilah yang jadi warisan dan peninggalan saya,” katanya.
Kedua buku tersebut, Mainichi no Doa dan Doa-doa dari Al Quran sudah tersebar di berbagai masjid dan taman pendidikan Al Quran di Jepang.
Baca Juga: Gunung Sakurajima Jepang Meletus, WNI Diminta Waspada Letusan Susulan
Selain buku-buku Islami, Seriyawati juga menulis berbagai macam buku dan antologi, di antaranya “Sakura Mekar di Padang Salju”, “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”, “Ramadhan Tiba” dan “Bunda Sakura”. (Antara)
Berita Terkait
-
11 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Terkait Kasus Pembunuhan, Begini Langkah Kemlu
-
Respons KBRI Tokyo Soal 'Geng TKI' Di Osaka: Jaga Nama Baik Indonesia
-
Panas Ekstrem di Jepang Bikin WNI Kewalahan, Tak Bisa Ngapa-ngapain: Rasanya Mau Meleleh!
-
WNI di Jepang Diduga Telantar Bayi hingga Meninggal Dunia, Kini Ditangkap Polisi
-
Sempat Ditahan Polisi, Seorang WNI di Jepang Meninggal Dunia karena Terjangkit Covid-19
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Misteri Mayat di Bukittinggi Terungkap! CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir Korban Asal Lubuk Linggau
-
Link Resmi Saldo Gratis DANA Kaget, Masih Aktif hingga Siang ini, Buruan Klaim!
-
Kejutan Saldo Gratis DANA Kaget, Sabtu 19 April 2025: Siapa Cepat Dapat Cuan!
-
Banun Kinantan, Nama Bayi Harimau Sumatera yang Lahir di TMSBK Bukittinggi!
-
Klik Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Waspada Jebakan Penipu dan Ini Cara Amannya!