Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 22 September 2022 | 16:08 WIB
Seriyawati, penulis buku "Doa-doa dari Al Quran" dalam tiga bahasa. [Dok.Antara]

“Saya ingat sekali natsu (musim panas) tahun lalu saya baru buat list. Waktu itu saya cari yang Rabbana, ada 40 Rabbana. Terus cari lagi yang Allahumma itu sudah dapat sekitar 70. Lalu saya konsultasikan ke Imam Masjid Nagoya,” katanya.

Dalam proses penulisan, Seriyawati juga dibantu rekannya warga negara Jepang terkait penulisan Katakana, namun ia mengaku mengevaluasi kembali agar pelafalan dalam bahasa Jepang benar-benar mendekati bahasa Arab.

“Sedikit berbeda dengan buku-buku yang sudah ada di Jepang. Saya sebisa mungkin pelafalannya mendekati lafal aslinya. Kalau sha itu sho bukan sa dan kalau ro pakai ro bukan la atau ra,” katanya.

Buku yang berisi 80 doa dalam 98 halaman itu sudah dicetak sebanyak 800 eksemplar sejak terbit pada Mei 2022.

Baca Juga: Waspada! WNI Di Jepang Diimbau Hati-hati Kemungkinan Letusan Susulan Gunung Sakurajima

Seriyawati mengaku tidak membanderol harga buku yang saat ini masih dicetak secara mandiri atau independen itu. Ia awalnya ingin membagikan buku itu secara cuma-cuma kepada siapa saja yang berminat seperti buku pertamanya Mainichi no Doa (doa sehari-hari).

“Buku ini sebetulnya harganya dua kali lipat dari buku yang pertama karena buku pertama itu cuma 50 halaman. Kalau yang ini seikhlasnya, mau bayar 100 yen juga tidak apa-apa. Tadinya mau digratiskan saja sama dengan yang pertama, tapi saya butuh biaya untuk buku yang ketiga nanti,” katanya.

Ia berharap dengan adanya buku itu murid-muridnya dapat mempelajari dan menghafal doa-doa dari Al Quran dengan mudah dan juga bisa menjadi amal jariyah.

“Awalnya memang untuk anak-anak yang saya ajar. Tapi, kalau boleh idealis, saya enggak bisa ngasih harta benda untuk anak dan cucu saya. Tapi inilah yang jadi warisan dan peninggalan saya,” katanya.

Kedua buku tersebut, Mainichi no Doa dan Doa-doa dari Al Quran sudah tersebar di berbagai masjid dan taman pendidikan Al Quran di Jepang.

Baca Juga: Gunung Sakurajima Jepang Meletus, WNI Diminta Waspada Letusan Susulan

Selain buku-buku Islami, Seriyawati juga menulis berbagai macam buku dan antologi, di antaranya “Sakura Mekar di Padang Salju”, “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”, “Ramadhan Tiba” dan “Bunda Sakura”. (Antara)

Load More