SuaraSumbar.id - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar), dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, nelayan tradisional di Kota Padang tidak bisa melaut.
Nelayan sudah tidak melaut sejak lima hari terakhir. Selain itu, para nelayan juga mengeluhkan hasil tangakapan ikan di laut yang mulai berkurang.
Salah satu nelayan bernama Jumadi (39) mengatakan, hasil tangkapan ikan saat ini juga salah satu faktor pemicu nelayan tidak melaut.
"Kami sudah lima hari tak melaut, cuaca tak menentu," katanya melansir Covesia.com--jaringan Suara.com, Sabtu (3/9/2022).
"Ditambah lagi ikan di laut saat ini tidak ada, kadang modal kami melaut saja tidak setimpal dengan hasil tangkapan," sambungnya.
Jumadi mengaku menjadi nelayan sudah sejak umur 10 tahun.
"Saya dari kecil sudah melaut, suka duka ketika di laut banyak. Dukanya jika ada badai kita selalu ingat anak dan istri di rumah," jelasnya.
Hal senada dikatakan nelayan lainnya bernama Antoni. Dirinya mengaku sudah lima hari tidak melaut karena cuaca yang tidak menentu.
"Kami di sini berharap cuaca kembali bagus biar bisa melaut. Ini satu-satunya sumber mata pencaharian kami," katanya.
Baca Juga: Harga BBM Naik: Pertamax Rp 14.500, Solar Rp 6.800 dan Pertalite Rp 10 Ribu per Liter
Saat ini ikan di laut juga sulit, kadang hasil tangakapan tidak bisa mengembalikan harga beli bahan bakar.
"Harga bahan bakar Rp 100 ribu, kadang sekali melaut dapat Rp 80.000," tuturnya.
Berita Terkait
-
Rahasia Imun Kuat di Musim Hujan: 10 Buah Super yang Wajib Dikonsumsi
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Fakta Menarik Performa 'Calon Klub' Pratama Arhan Masih Lemas di BRI Liga 1, Ini 2 Penyebabnya!
-
Bridgestone Soroti Pentingnya Perawatan Ban Khususnya di Musim Hujan
-
Rumah Makan Padang Melisa, Kelezatan Tiada Tara di Kota Jambi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
-
Detik-detik AKP Dadang Tembak Mati AKP Ulil, Kompolnas: Kapolres Solok Selatan Berlindung di Ruang Tengah!
-
Lokasi Tambang Galian C Ilegal, Diduga Pemicu Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, 10 Bus Pariwisata di Sumbar Tak Laik Jalan