SuaraSumbar.id - BPS mencatat perekonomian Sumatera Barat (Sumbar) mengalami pertumbuhan 5,08 persen (year on year) di triwulan II.
Hal itu didukung dengan menurunnya kasus Covid-19, pelonggaran aturan pembatasan bepergian diikuti mudik besar-besaran oleh perantau Minang.
Ini menyebabkan peningkatan signifikan aktivitas perekonomian di musim libur lebaran pada April-Mei 2022.
"Peningkatan terutama pada aktivitas transportasi, jasa lainnya dan penyediaan akomodasi makan dan minum serta liburan panjang anak sekolah pada akhir Juni," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati, melansir Covesia.com--jaringan Suara.com, Sabtu (6/8/2022).
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Pemkab Bekasi Gelar Diskon Produk UMKM di 36 Gerai Mitra
Persiapan menyambut ajaran tahun baru sekolah juga menjadi salah satu faktor peningkatan aktivitas industri di Sumbar.
Aktivitas Bandara Internasional Minangkabau triwulan II meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penumpang sebesar 43,76 persen dibandingkan triwulan II 2021.
Terjadi juga peningkatan aktivitas angkutan darat antar kota selama libur lebaran. Kenaikan tingkat hunian kamar hotel dan sebagainya, katanya.
Pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2022 mencapai Rp 69,46 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 45,18 triliun.
Ekonomi Sumatera Barat triwulan II-2022 terhadap triwulan II-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,08 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,06 persen.
Baca Juga: Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi, Tak Perlu Khawatir Listrik Kurang
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 5,05 persen sebagai penentunya.
Ekonomi Sumatera Barat triwulan II-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,48 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,28 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhannya didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 26,87 persen.
Berita Terkait
-
Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil, Sherpa G20 Indonesia Memimpin Perundingan
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Bank Indonesia Dorong Literasi Ekonomi untuk Jakarta Global
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
-
Perekonomian Jakarta Triwulan III 2024 Melesat 4,93 Persen, Apa Pemicunya?
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Harimau Sumatera 'Gadih Mudiak Aie' Dievakuasi dari Kandang Jebak, Begini Kondisinya!
-
Kasus Narkoba Padang Pariaman Meroket, Polres Bentuk 103 Posko Tangguh
-
Debat Panas Pilkada Padang: Calon Saling Serang Soal Nasib Pasar Tradisional
-
Aksi Lintas Provinsi! Sindikat Pencuri L300 Dibekuk, 4 Tersangka Ditangkap Polisi
-
Polresta Padang Fokus Berantas Narkoba di Pasar Gaung: Kami Tidak Akan Mundur!