Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Selasa, 02 Agustus 2022 | 17:34 WIB
Ilustrasi bayi. [Pexels]

SuaraSumbar.id - Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

Atas dasar itu, Pemerintah mendorong program keluarga berencana (KB) di masyarakat agar mewujudkan penduduk yang tumbuh seimbang. Program KB dinilai mampu mengatasi permasalahan negara yang berpenduduk besar dan mengalami masalah kesehatan.

KB juga bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), menggunakan perhitungan dan penyusunan indikator KB bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2021.

Untuk persentase perempuan kawin umur 15-49 tahun yang paling banyak menggunakan KB adalah kelompok usia 35-39 tahun dengan presentase 49,47 persen, diikuti usia 40-44 tahun sebanyak 49,06 persen, selanjutnya kelompok usia 30-34 tahun dengan presentase 48.74 persen.

Baca Juga: Program KB Tak Hanya Dijalankan oleh Istri, Tapi Juga Memerlukan Partisipasi Aktif dari Suami, Ini Penjelasan BKKBN

"Di kelompok umur muda pemakaian alat atau cara KB relatif rendah karena di masa masa awal reproduksi perempuan dan pasangannya berkeinginan untuk punya anak. Kebutuhan ber-KB akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur perempuan," begitu keterangan dari BPS Sumbar, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (2/8/2022).

Kemudian untuk penggunaan alat atau cara KB juga dipengaruhi oleh pendidikan yang didapat oleh perempuan. Di Sumbar semakin tinggi pendidikan perempuan cenderung untuk menggunakan alat atau cara KB semakin rendah.

Dari data yang disajikan BPS, perempuan yang tidak tamat SD lebih banyak menggunakan KB dengan presentase 69,65 persen. Sementara yang terendah menggunakan KB adalah perempuan yang tamatan perguruan tinggi yaitu 46,14 persen.

Sementara itu untuk alat atau cara KB yang paling banyak digunakan adalah metode suntikan yakni 51,31 persen. Pilihan kedua terbanyak adalah dengan menggunakan pil dan metode selanjutnya adalah susuk/implant. Sementara di perkotaan yang paling diminati adalah suntikan, IUD/AKDR/Spiral dan yang ketiga pil.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan KB Spiral, Kenali Dulu Sebelum Pakai

Load More