SuaraSumbar.id - Berdasarkan hasil sensus tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Atas dasar itu, Pemerintah mendorong program keluarga berencana (KB) di masyarakat agar mewujudkan penduduk yang tumbuh seimbang. Program KB dinilai mampu mengatasi permasalahan negara yang berpenduduk besar dan mengalami masalah kesehatan.
KB juga bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), menggunakan perhitungan dan penyusunan indikator KB bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2021.
Untuk persentase perempuan kawin umur 15-49 tahun yang paling banyak menggunakan KB adalah kelompok usia 35-39 tahun dengan presentase 49,47 persen, diikuti usia 40-44 tahun sebanyak 49,06 persen, selanjutnya kelompok usia 30-34 tahun dengan presentase 48.74 persen.
"Di kelompok umur muda pemakaian alat atau cara KB relatif rendah karena di masa masa awal reproduksi perempuan dan pasangannya berkeinginan untuk punya anak. Kebutuhan ber-KB akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur perempuan," begitu keterangan dari BPS Sumbar, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (2/8/2022).
Kemudian untuk penggunaan alat atau cara KB juga dipengaruhi oleh pendidikan yang didapat oleh perempuan. Di Sumbar semakin tinggi pendidikan perempuan cenderung untuk menggunakan alat atau cara KB semakin rendah.
Dari data yang disajikan BPS, perempuan yang tidak tamat SD lebih banyak menggunakan KB dengan presentase 69,65 persen. Sementara yang terendah menggunakan KB adalah perempuan yang tamatan perguruan tinggi yaitu 46,14 persen.
Sementara itu untuk alat atau cara KB yang paling banyak digunakan adalah metode suntikan yakni 51,31 persen. Pilihan kedua terbanyak adalah dengan menggunakan pil dan metode selanjutnya adalah susuk/implant. Sementara di perkotaan yang paling diminati adalah suntikan, IUD/AKDR/Spiral dan yang ketiga pil.
Berita Terkait
-
Dampak Pandemi, 19 Ribu Lebih Warga Sumbar Jadi Pengangguran
-
Minat KB Warga Kota Salatiga Menurun, Lonjakan Penduduk Perlu Diantisipasi
-
Warga Miskin Sumbar Bertambah 20.056 Ribu Orang, Salah Satunya Gegara Rokok
-
Ciptakan Keluarga Berkualitas, Jokowi Ingin Tambah Penyuluh KB di Desa-desa
-
Menstruasi Datang Lebih Cepat? Mungkin Ini Sebabnya
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
5 Kesalahan Memilih Suplemen Vitamin D, Ini Temuan Ahli
-
Apa Bahaya Fanatik terhadap Mazhab? Hindari Taklid Buta
-
Tragedi Anak Bunuh Ayah Kandung di Agam Demi Uang Rp 13 Juta, Benarkah Gangguan Jiwa?
-
Kronologi Penangkapan 4 Terduga Teroris Pendukung ISIS di Sumbar-Sumut, Sebar Propaganda di Medsos!
-
Puluhan Siswa di Padang Panjang Diduga Keracunan MBG, Begini Respon Kadis