SuaraSumbar.id - Warga Kota Padang yang berjumlah sekitar 914 ribu jiwa menghasilkan sebanyak 640 ton sampah dalam sehari. Angka tersebut berdasarkan data yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.
"Dari 640 ton itu, yang sampai ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) di Air Dingin hanya sekitar 500 ton," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Mairizon, Kamis (14/7/2022).
Menurutnya, ada selisih sampah sekitar 140 ton yang tidak diangkut ke TPA Air Dingin dengan asumsi pertama sampai di pemulung yang dicacah kemudian dikirim ke industri daur ulang di Medan.
Kemudian, sampah tersebut dibuang masyarakat ke aliran air hingga sungai yang kemudian bermuara ke laut.
Untuk mengatasi persoalan sampah yang dibuat ke aliran air tersebut pihaknya menggagas program Padang Bergotong Royong yang akan digulirkan pada 17 Juli 2022 oleh Wali Kota Padang Hendri Septa di Kecamatan Padang Timur
"Tujuannya menanamkan kepada masyarakat bahwa pengelolaan sampah juga menjadi kewajiban warga kota," kata dia.
Ia memaparkan berdasarkan Perda no 21 tahun 2012 terdapat pembagian kewenangan dalam mengelola sampah di Padang.
"Saat sampah berada di rumah tangga merupakan kewajiban masyarakat untuk mengelola hingga sampai ke Tempat Penampungan Sementara berupa kontainer sampah," kata dia.
Ia menyebutkan saat ini ada ratusan kontainer sampah ditambah puluhan becak motor yang dipakai untuk mengangkut sampah dari rumah ke tempat penampungan sementara.
Baca Juga: Mobil Pick-up Terbakar di Jembatan Dekat GOR Agus Salim Padang, Begini Kondisinya
Kemudian dari tempat penampungan sementara ke tempat penampungan akhir baru kewajiban pemerintah kota.
Akan tetapi ia kerap menemukan keluhan jauhnya kontainer sampah dari rumah mereka karena jumlahnya masih kurang 59 unit lagi.
Namun pada tahun ini juga ada bantuan 12 kontainer dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Selain itu solusi jauhnya kontainer dapat dipecahkan dengan memanfaatkan becak motor pengangkut sampah yang telah dibagikan ke kelurahan melalui pokok pikiran anggota DPRD, "kata dia.
Ia menemukan masyarakat tidak mau mengeluarkan uang untuk menunjang operasional becak motor pengangkut sampah.
"Pemkot telah memberikan hibah berupa becak motor pengangkut sampah, namun butuh iuran masyarakat sebagai dana operasional untuk BBM, perawatan hingga jasa petugas," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tabrak Pengendara Sepeda Motor, Bus Ini Terbalik, Ada Korban Luka-luka
-
Kronologi Minibus Terbalik di Solok, 8 Orang Alami Luka-luka
-
Alokasikan Dana Desa, 41 Nagari di Sumbar Dukung Perhutanan Sosial
-
Pemprov Sumbar Ingin Bangun Jalan Tembus dari Galugua ke Rokan Hulu
-
Sebut Harga Ideal Gambir Rp 45 Ribu Perkilogram, Gubernur Sumbar: Petani Tak Letih ke Ladang, Pedagang Tetap Untung
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Rekontruksi Kasus Pembunuhan Bayi di Ngarai Sianok BUkittinggi, Polisi Ungkap 6 Adegan Janggal!
-
8 Cara Menurunkan Kadar Gula Darah, Dijamin Tetap Bisa Makan Enak!
-
2 Nagari di Agam Krisis Air, Pemkab Tetapkan Tanggap Darurat!
-
6 Buah Pembersih Ginjal dan Hati, Sangat Mudah Ditemukan!
-
BRI Perkuat Daya Saing UMKM Lewat Partisipasi di PRABU Expo 2025