SuaraSumbar.id - Seorang operator rumah duka Colorado, Amerika Serikat, terancam dipenjara karena dituduh mencuri dan menjual bagian tubuh jenazah untuk mendapatkan keuntungan.
Operator tersebut bernama Megan Hess, 45, yang mengoperasikan rumah duka di Montrose bersama ibunya. Ia tengah menghadapi hukuman penjara 20 tahun, setelah dalam sidang di pengadilan distrik AS Grand Junction, mengakui semua perbuatannya, Selasa (5/7).
Dalam pengakuannya, seperti dikutip SuaraSumbar.id dari The Guardian, Jumat (8/7/2022), selama 8 tahun hingga 2018, Hess melakukan skema pencurian ratusan mayat atau bagian tubuh.
Mayat maupun bagian tubuhnya itu kemudian dijual oleh Hess ke institusi lain untuk tujuan penelitian medis maupun pendidikan kedokteran.
Hess, kata jaksa dalam persidangan, sering memberikan jenazah maupun bagian tubuh ke pihak ketiga tanpa persetujuan keluarga.
Rata-rata, jenazah yang dicuri dan dijual oleh Hess adalah mayat pemilik riwayat penyakit menular.
Sementara untuk bagian tubuh yang dijual, berupa kepala, kaki, lengan, dan tulang belakang yang berguna untuk penelitian medis.
Hess mengelola Yayasan Pemakaman Sunset Mesa, yang mengatur kremasi, pemakaman dan penguburan. Tak hanya itu, melalui yayasan tersebut, Hess mengoperasikan layanan donor organ tubuh.
Dalam beberapa kasus, Hess dan ibunya, Shirley Koch, mengganti mayat pemilik riwayat penyakit menular yang hendak dikremasi.
Baca Juga: Tiba di Indonesia, Jokowi dan Iriana Takziah ke Rumah Duka Tjahjo Kumolo
Abu mayat pengganti yang dikremasi itu kemudian diberikan kepada kerabat keluarga bersangkutan. Sementara mayat asli yang beriwayat penyakit menular dijual.
Untuk setiap kremasi, Hess mengenakan biaya USD 1000 atau setara Rp 15 juta kepada keluarga yang ditinggalkan. Padahal, mayat yang dikremasi itu adalah orang lain.
Setelah memalsukan mayat yang dikremasi, Hess dan ibunya menjual mayat asli kepada pihak ketiga. Uang yang didapatkan kerapkali dipakai untuk berlibur ke tempat-tempat wisata. Salah satunya adalah Disney World.
"Dalam sejumlah kasus, keluarga memang meneken surat persetujuan menyumbangkan organ tubuh mayat kerabatnya sebelum dikremasi, untuk tujuan penelitian medis," kata jaksa.
Biasanya, pihak keluarga akan meneken surat persetujuan untuk menyumbangkan sebagian kecil bagian tubuh mayat kerabat untuk diteliti.
"Misalnya tumor atau bagian kulit. Tapi Hess dan ibunya kerap menjual organ tubuh yang tak ada dalam surat persetujuan," kata jaksa.
Investigasi Reuters pada tahun 2018 mengungkap pengakuan mantan karyawan Hess yang menceritakan sang bos tak jarang mencabut gigi yang sudah ditambal pada sejumlah mayat.
Dari tambalan gigi itu, Hess biasanya mengekstrak emas.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Celetukan Nyelekit Anak Buah Alvin Lim Tolak Agus Salim ke Rumah Duka: Nanti Buah-buahan Habis Juga
-
Suasana Haru Selimuti Persemayaman Alvin Lim, Keluarga dan Kerabat Berdatangan
-
Berapa Biaya Rumah Duka Grand Heaven Jakarta? Siapkan Segini untuk Urus Kematian
-
Dipenuhi Pelayat yang Berdatangan, Begini Suasana di Rumah Duka Ade Paloh
-
Kenang Mendiang Rizal Ramli, Prabowo: Banyak Pemikiran Beliau yang Baik
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
Terkini
-
BRI Bagikan Dividen Rp31,4 Triliun pada 10 April 2025
-
Anggota Satpol PP Agam Dikeroyok Puluhan Orang Saat Bubarkan Orgen Tunggal, Kepala hingga Kaki Lebam
-
Aktivitas Vulkanik Gunung Talang Solok Meningkat, Badan Geologi Minta Masyarakat Waspada Longsor!
-
Pengusaha UMKM Aksesoris Fashion Tembus Pasar Internasional Berkat Pemberdayaan BRI
-
Solok Diguncang 3 Kali Gempa Beruntun, Ini Penjelasan BMKG