SuaraSumbar.id - Salah seorang pemeran hantu dalam film KKN di Desa Penari menceritakan pengalamannya menjadi figuran dalam film tersebut.
Paling tidak, ada sekitar 50 orang yang menjadi pemain figuran di di Dusun Ngluweng Kalurahan Ngleri Kapanewon Playen, Gunungkidul atau di lokasi syuting film KKN di Desa Penari.
Salah satu pemeran hantu bernama Subardo. Lelaki 51 tahun itu dibayar Rp 75 ribu untuk sekali pengambilan gambar.
"Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Selain itu saya juga ikut jaga di sini," kata Subardo dikutip dari Suara.com, Kamis (19/5/2022).
Subardo pun curhat mengenai pengalaman syuting sebagai hantu di film KKN di Desa Penari. Tampil dengan durasi pendek di film, Subardo harus melakukan persiapan yang cukup melelahkan.
Subardo harus berjuang sehari semalam. Sebab make up yang menutup wajahnya tidak boleh dihapus dalam 24 jam.
"Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup," tutur Subardo.
Bukan tanpa alasan, ini bertujuan agar make up yang dipakai tidak luntur. "Kasihan yang make up-nya separuh wajah, honornya sama tapi lebih susah," ujarnya.
Perjuangan Subardo menjadi hantu tidak berhenti sampai di situ. Saat syuting, ia tidak boleh mengedipkan mata apalagi memejamkannya.
Jika hal itu dilakukan, maka syuting harus diulang. Termasuk saat ada gerakan kecil di luar arahan, pengambilan gambar diambil kembali.
Selain Subardo, anggota keluarga lainnya juga ikut andil dalam film yang mencetak sejarah Indonesia tersebut.
Dua mertuanya dan sang ayah berperan menjadi hantu. Sementara sang ibu sebagai nenek yang menjemur kain di salah satu rumah warga.
Film KKN di Desa Penari diangkat dari thread Twitter yang cukup terkenal. Hingga kini, film yang dibintangi Tissa Biani, Adinda Thomas, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, dan Aulia Sarah sukses meraih lebih dari 6,2 juta penonton.
Berita Terkait
-
Dengar Cerita Terbaru di Balik Film KKN di Desa Penari, Erick Thohir Merinding Saat Ngobrol dengan Sudirman
-
Ada di DIY, Seperti Ini Lokasi Syuting Desa Penari dalam Film KKN di Desa Penari
-
Nessie Judge Ragukan Keaslian Kisah Nyata Film KKN di Desa Penari, Begini Analisanya
-
Kisah Badarawuhi Versi Lurah Desa Bikin Tawa Publik Meledak: Kabarnya Sempat Jadi RT
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Semen Padang FC vs PSM Makassar, Pelatih Target Menang Lagi di Laga Kandang: Kita Sudah Persiapan!
-
Hadapi Ketidakpastian Ala BCA: Tips Sukses dari Direktur untuk Ratusan Mahasiswa Unand!
-
Kereta Api Tabrak Mobil Berpenumpang 7 Pelajar SMA di Padang, 1 Meninggal dan 6 Luka-luka!
-
Ancaman Serangan Digital Mengintai Aktivis Sumbar, Ini Hasil Diskusi Publik AJI Padang dan INTERES
-
Penghargaan dari Euromoney Awards for Excellence 2025, Wujud Komitmen BRI Perkuat Layanan