SuaraSumbar.id - Tidak stabilnya harga pembelian tandan buah segar (TBS) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membuat pedagang pengepul sawit kecewa.
"Kami kecewa sama pemerintah, karena lagi enak-enaknya harga TBS, tiba-tiba turun saat harga dan permintaan minyak nabati CPO dunia lagi tinggi," kata salah seorang pedagang pengepul sawit Yusran, melansir Antara, Sabtu (14/5/2022).
Selain itu, pedagang pengepul juga sering merugi akibat tidak stabilnya harga ditingkat pabrik.
Seperti hari ini, harga Rp 1.700 per kilogram, lalu besoknya saat dibawa ke pabrik harga turun jadi Rp 1.500.
"Kami hampir tiap hari merugi, makanya kami tidak berani lagi menampung hasil panen petani. Apalagi beberapa pabrik sudah tutup, karena CPO di dalam tangki pabrik itu sudah penuh, " katanya.
Hal senada juga disampaikan Yusuf, petani kebun kelapa sawit di Kecamatan Babahrot, Kabupayen Abdya.
"Harga pupuk semakin mahal tidak terjangkau lagi. Sementara harga TBS murah dan tidak stabil. Pedagang pengepul sering merugi akibat turunnya harga secara mendadak, " katanya.
Padahal sebelum pemerintah membuat kebijakan larangan ekspor CPO, petani kebun kelapa sawit sudah bisa bernapas lega dan juga ekonomi didaerah mulai bergairah. Semua produk yang diperjualbelikan di pasar laku dengan mudah dan tenaga kerja bertambah.
"Jika harga TBS stabil dan mahal seperti sebelumnya, tidak ada masyarakat yang nganggur. Mereka yang tidak punya sawit, bisa bekerja di kebun dengan upah tinggi. Kemudian pengaruh dari efek putaran uang di masyarakat juga lancar," ujarnya
Baca Juga: Hanis Saghara Tak Kesulitan Beradaptasi di Arema FC, Puji Dukungan Aremania
Ia berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden Jokowi dapat mengkaji ulang kebijakan larangan ekspor CPO dan mencari jalan lain untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Tag
Berita Terkait
-
Polres Mukomuko Tetapkan 40 Tersangka Pencurian Sawit Perusahaan, Direktur ALO: Proses Penangkapan Tidak Prosedural
-
Kesal Uang Hasil Sawit Curian Habis buat Pesta Sabu, Pria Habisi Nyawa Teman saat Tidur
-
34 Petani Mukomuko Ditangkap Polisi, Sebagian Sedang Panen TBS Kelapa Sawit, Forum Kades Pertanyakan Dasar Penangkapan
-
Gandeng Tiga Perusahaan Jepang, Pertamina Garap proyek Biometana Limbah Pabrik Kelapa Sawit
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Bonggol Rafflesia Arnoldi Ditemukan di Solok, Bakal Mekar dalam Waktu Dekat!
-
2 Warga Pasaman Hanyut di Sungai, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari
-
Kehadiran BRI di Taiwan Disambut Hangat PMI: Tabungan & Remitansi Kini Lebih Mudah
-
Kisah Bidan Dona Viral Seberangi Sungai hingga Dihadang Harimau, Kini Jadi Nakes Teladan Sumbar!
-
4.188 Narapidana di Sumbar Dapat Remisi HUT RI ke-80, Puluhan Orang Langsung Bebas!