Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 06 April 2022 | 12:15 WIB
Masjid tertua di Padang berdiri kokoh di Kawasan Ganting, Kota Padang. Namanya Masjid Raya Ganting [Suara.com/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Masjid Raya Ganting merupakan salah satu masjid tertua dan bersejarah di Kota Padang. Masjid ini menyediakan makanan untuk berbuka puasa gratis bagi jemaah masjid selama Ramadhan 1443 Hijriah.

Hanya saja, jumlah makanan yang disediakan terbatas di angka 30 hingga 50 porsi per harinya. Hal itu dinyatakan Ketua Pengurus Masjid Raya Ganting, H. Monandar Maska.

Menurutnya, penyediaan makanan gratis merupakan kegiatan berkelanjutan setiap kali Ramadhan. "Untuk tahun ini, kami dari pengurus menyediakan 30-50 porsi makanan untuk jamaah yang berbuka puasa di Masjid Raya Ganting," katanya, Selasa (5/4/2022).

Sementara untuk pendanaannya, kata Monandar, berasal dari para donatur dan sumbangan dari masyarakat yang sengaja diperuntukkan untuk pembelian makanan secara gratis.

Baca Juga: Jadwal Imsak Tasikmalaya Hari Ini, Rabu 6 April 2022

"Kalau untuk menu nya berganti setiap harinya. Karena donatur kita setiap hari mengantarkan makanan dengan menu yang berbeda," tuturnya.

"Masyarakat yang biasanya datang untuk berbuka di Masjid Raya Ganting adalah para musafir, masyarakat sekitar, dan beberapa orang yang singgah untuk melakukan salat magrib," tutupnya.

Diketahui, Masjid Raya Ganting terletak di Jalan Gantiang No.10, Kelurahan Gantiang Parak Gadang, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang dan tak jauh dari pusat kota.

Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1805 dan selesai tahun 1810. Hingga tahun 2022 ini masjid sudah berusia lebih kurang 217 tahun.

Masjid berdiri atas prakarsa tiga orang pemuka masyarakat yakni, Angku Gapuak, Angku Syech Haji Umar, dan Angku Syech Kapalo Koto.

Baca Juga: Jadwal Imsak Cirebon Hari Ini, Rabu 6 April 2022

Angku Gapuak adalah seorang saudagar di pasar gadang, Angku Syech Haji Umar adalah seorang pimpinan kampung, dan Angku Syech Kapalo Kotoseorang ulama yang cukup berpengaruh.

Kontributor : B Rahmat

Load More