Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 21 Maret 2022 | 14:15 WIB
Gempa Pasaman: Warga berada di bawah tenda di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di Jorong Pinagar, Nagari Aua Kuning, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). [Antara/Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Anggota Komisi III DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Nofrizon menilai Pemprov Sumbar lamban dalam hal penyaluran dana Bantuan Tidak Tetap (BTT) untuk korban gempa Pasaman Barat.

“Hingga saat ini, dana BTT belum sampai pada korban gempa Pasaman Barat dan Pasaman,” katanya, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Senin (21/3/2022).

“Dulu Pemprov Sumbar bisa dengan cepat menyalurkan BTT untuk korban gempa di NTT sekitar Rp 750 juta. Kenapa untuk daerahnya sendiri bisa lamban,” ungkap anggota Fraksi Demokrat itu lagi.

Dia berjanji akan mendesak Gubernur Sumbar segera menyalurkan dana tersebut. “Setidaknya minimal Rp 5 miliar di tahap pertama ini. Untuk teknis penggunaan dana ini, tentu kepada pemerintah daerah yang terdampak gempa,” jelasnya.

Namun, terang Nofrizon, perlunya hasil verifikasi lapangan untuk mengeluarkan anggaran berdasarkan rumah warga yang rusak baik itu ringan, sedang dan berat.

Baca Juga: Televisi Rusak Jadi Hiburan Bagi Pengungsi Korban Gempa di Pasaman Barat

“Penyaluran juga tetap harus lewat kajian. Kalau dana masih kurang, kita siap untuk menggarkan lebih besar di perubahan,” tegasnya.

Selain itu ia menilai pasca gempa ini seluruhnya harus segera, mengingat kondisi warga mulai mengkhawatirkan tinggal di tenda pengungsian.

“Anggaran ada, tahun 2021 saja APBD Provinsi Sumbar sampai silpa Rp 504 miliar. Selagi untuk kepentingan masyarakat, mari kita carikan dananya,” katanya.

Load More