SuaraSumbar.id - Sekitar 1.713 pengungsi gempa di halaman kantor bupati Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, sudah mulai pulang ke rumah masing-masing.
"Sekitar 1.713 pengungsi sudah kembali ke rumah mereka. Terdiri dari laki-laki 858 orang dan perempuan 905 orang," kata Komandan Kodim 0305/Pasaman, Letkol Kav Hery Bhakti selaku Komandan Pos Komando Tanggap Darurat Pasaman Barat, Rabu (9/3/2022).
Ia mengatakan, saat ini warga yang masih bertahan di tenda pengungsian depan kantor bupati sekitar 294 orang. Mereka terdiri dari laki-laki 153 orang, perempuan 141 orang, balita 28 orang dan lanjut usia 12 orang.
Menurutnya, bagi pengungsi yang pulang ke rumah disediakan tenda di dekat rumah mereka termasuk segala kebutuhannya.
"Bagi yang dekat rumahnya tidak bisa didirikan tenda maka akan dicarikan tempat yang lapang untuk mereka," ujarnya.
Saat ini pihaknya terus melakukan pendataan mengenai kerusakan permukiman warga akibat gempa.
Dari hasil rapat dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemprov Sumbar maka didapat kesepakatan rumah yang rusak berat akan dibantu oleh pemerintah pusat, rusak sedang oleh Pemprov Sumbar dan rusak ringan oleh Pemkab Pasaman Barat.
"Berapa nilai bantuannya belum jelas karena masih pembahasan. Terpenting saat ini bagaimana kita menyediakan tenda, logistik dan hunian sementara bagi warga," katanya.
Mengenai masa tanggap darurat bencana 14 hari yang akan habis pada Kamis(10/3) besok pihaknya akan menggelar rapat bersama apakah masa tanggap bencana ini diperpanjang atau masuk ke masa transisi.
Baca Juga: Update Dampa Gempa Pasaman Barat: 14 Orang Meninggal, 6.000 Mengungsi, 2.022 Rumah Hancur
"Hari ini kami rapat dan menentukan mengenai masa tanggap darurat," ujarnya.
Pihaknya saat ini juga terus melakukan pendataan korban bencana gempa. Bagi yang belum terdata diharapkan segera melapor ke posko utama kantor bupati atau ke Camat, Wali Nagari dan Jorong.
Data sementara hingga Rabu (9/3) pagi pemukiman yang rusak mencapai 4.359 unit, fasilitas pendidikan 75 unit, fasilitas kesehatan 18 unit, infrastruktur 26, fasilitas ibadah 40 dan fasilitas pemerintah 38 unit. (Antara)
Berita Terkait
-
Dampak Gempa Pasaman Barat, 4.831 Rumah Warga Rusak
-
Penyakit ISPA Terbanyak Dialami Korban Gempa Pasaman Barat
-
Enam Hari Pasca Gempa Pasaman Barat, Ribuan Pengungsi Agam Telah Kembali ke Rumah
-
Niniak Mamak Menolak Bantuan Menag Yaqut pada Korban Gempa Pasaman Barat: Tidak Mengobati Luka Kami
-
Menko PMK Desak Percepat Data Korban Gempa Pasaman Barat
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
Terkini
-
Wanita Hamil Tujuh Bulan Ditangkap Edarkan Sabu di Pesisir Selatan Sumbar
-
Kecelakaan Kereta Minangkabau Ekspres Vs Avanza di Padang, Mobil Terseret Sejauh 200 Meter
-
Polresta Padang Kandangkan 140 Motor dalam Razia Balap Liar, Knalpot Brong dan STNK Target Utama!
-
Gunung Marapi Erupsi 46 Detik, Ancaman Lahar Dingin Tetap Mengintai!
-
Sumbar Lawan Karhutla: 10 Ton NaCl Diterbangkan BMKG untuk Hujan Buatan!