Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 05 Maret 2022 | 14:21 WIB
Warga berada di bawah tenda di depan rumahnya yang rusak akibat gempa di Jorong Pinagar, Nagari Aua Kuning, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). [Antara/Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi penyakit terbanyak yang dikeluhkan korban gempa di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pasaman Barat dr Gina Alecia, melansir Antara, Sabtu (5/3/2022).

"Berdasarkan data hingga Jumat (4/3/2022) malam, penyakit yang paling banyak adalah ISPA, ada 334 kasus," katanya.

Sejumlah faktor yang memengaruhi serangan penyakit tersebut, perubahan cuaca karena di lokasi setempat sempat diguyur hujan dan banyak warga tinggal di tenda-tenda pengungsian.

Baca Juga: 7 Fakta Kematian Tangmo Nida, Aktris Thailand yang Tenggelam di Sungai

Ia menjelaskan, kasus ISPA ditemukan merata di setiap kelompok umur, mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Penyakit tertinggi yang ditemukan dari kalangan pengungsi itu, Febris (demam) 97 kasus, Hypertensi (64), Dispepsia (62), Chepalgia (60), Common Cold (39), Bronchitis (33), Myalgia (30), GEA (20), dan Dermatitis (19).

"Pada kelompok umur lanjut usia dan orang dewasa banyak ditemukan hipertensi, penyakit perut seperti maag, mual, muntah-muntah, hingga diare," katanya.

Warga yang terserang penyakit itu telah ditangani oleh tim medis melalui pemberian obat hingga vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Pihaknya telah membentuk posko-posko layanan kesehatan untuk mengecek serta menangani warga yang memiliki keluhan kesehatan.

Baca Juga: Terkuak! Sakit Hati Cinta Ditolak, Motif Pelaku Membunuh dan Perkosa Gadis di Kamar Kos Sawah Besar

Load More