SuaraSumbar.id - Nama Eka Pratama kini mencuat ke tengah publik. Pria asal Bandung itu diketahui menjadi chef di Atmosphere Burj Khalifa, Dubai, sebuah restoran tertinggi di dunia.
Pria kelahiran 29 Januari 1987 itu bahkan menjadi orang Asia pertama yang menjabat kepala chef di salah satu restoran terbaik di Dubai.
Eka merupakan jebolan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung tahun 2008 yang tadinya tidak pernah mempunyai mimpi untuk berkarier ke negeri orang, termasuk Dubai.
"Saat itu saya takut mau berangkat, yang lain bisa bahasa Inggris, saya tidak bisa. Bayangan saya saat itu hanya cari kerja di Bali," ujar Eka, dikutip dari Antara, Rabu (16/3/2022).
Eka menjejakkan kakinya di Dubai pada usia 19 tahun, tiga bulan setelah lulus dari STP Bandung. Bahkan saat itu ia belum sempat diwisuda.
"Awalnya saya hanya mengantar teman-teman saya yang ikut seleksi ke Jakarta. Saya memang enggak mau ikut, karena sama sekali tidak bisa bahasa Inggris, hanya tahu yes no saja. Tapi HRD-nya melihat kenapa saya tidak ikut tes, lalu saya disuruh wawancara. Ternyata ia bisa bahasa Indonesia, dan saya lolos," jelas Eka.
Pada Agustus 2008, bersama sekitar 4.000 orang lainnya, Eka terbang ke Dubai dengan berbagai rasa yang berkecamuk, takut karena keterbatasan kemampuan bahasa namun juga membawa tekad kuat untuk merajut masa depan yang lebih baik. Ia pun terpaksa meminjam uang untuk modal berangkat ke Dubai.
Menurut Eka, pada tahun tersebut, Dubai belum seperti sekarang. Gedung-gedung baru dibangun. Dan pekerja dari Indonesia cukup mendominasi. Di Atlantis Hotel tempat pertama ia bekerja, ada sekitar 3.000 orang Indonesia yang tersebar di semua departemen.
Namun, kondisi tersebut tidak berlangsung lama, pada awal tahun 2009 terjadi krisis, ribuan orang Indonesia di PHK. Eka, termasuk yang beruntung.
Selanjutnya, Eka tidak hanya beruntung. Tetapi ia mendobrak tembok-tembok yang membatasinya hingga berhasil mencapai jabatan tertinggi seorang chef.
Eka merobohkan tembok pertamanya, keterbatasan bahasa Inggris. Selama 1,5 bekerja di Dubai, ia belajar mati-matian. Eka bahkan meminta secara khusus kepada rekannya asal Irlandia untuk bekerja sambil belajar bahasa Inggris.
"Saya ikut sama dia, disuruh-suruh di dapur sambil saya serap bahasa Inggris-nya. Setelah 1,5 tahun saya sudah lebih percaya diri. Sejak itu ada saja opportunity datang, bertemu orang-orang baik yang menawarkan kesempatan," ungkap Eka.
Lima tahun pertama, menurut Eka, adalah tahun-tahun terberat. Hampir 24 jam hidupnya dihabiskan di dapur. Ia hanya tidur sekitar 3 jam sehari. Gaji pertama yang ia dapatkan saat itu hanya sekitar Rp3juta. Ia pun terpaksa tinggal di apartemen sederhana bersama lima orang lainnya dari Indonesia.
"Saya sampai Dubai itu tahun 2008, teman saya sampai duluan ke sini terus saya diajak ke mall. Setelah itu saya baru ke mall lagi 5 tahun kemudian," kata Eka.
"Bekerja di dapur itu berat," lanjut Eka, seraya menunjukkan bekas luka di dahinya akibat pukulan yang ia terima di dapur.
Berita Terkait
-
Paviliun Indonesia Jadi Favorit Pengunjung di Dubai Expo 2020
-
3 Fakta Dubai Desert Conservation Reserve, Cagar Alam dengan Ekosistem Gurun yang Unik
-
Belum Habis Dihujat, Wirda Mansur Kini Ingin Sekolah di Harvard Dubai
-
Berkunjung ke Museum Masa Depan yang Canggih di Dubai
-
Perusahaan Asal Dubai Tertarik Eksplorasi Minyak di Kampar
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Semen Padang Kalah 2-0 dari Persib Bandung di Laga Perdana Super League 2025/2026
-
Semen Padang Vs Persib Bandung, Almeida: Tetap Berbahaya Walau Tanpa Ramon Tanque!
-
Pedagang Bendera Merah Putih di Padang Sepi Pembeli, Ini Penyebabnya
-
BRI Resmi Beroperasi di Taiwan, Layani 360 Ribu Pekerja Migran Indonesia
-
Heboh Dugaan Penyelewengan Dana Rp 600 Juta di Pemkab Dharmasraya, Begini Respon BKPSDM