SuaraSumbar.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurahman menginstruksikan jajarannya untuk bertindak tegas terhadap kelompok-kelompok yang memasang baliho berbau radikal.
"Jika ada situasi yang menonjol, jangan sampai baliho-baliho masih bergelimpangan. Pokoknya muncul bantai, nggak usah mikir," kata Jenderal Dudung, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).
Jenderal Dudung juga kembali menginstruksikan agar para prajurit TNI AD tak perlu ragu dalam menentukan sikap. Terlebih pada kelompok atau orang-orang yang dianggap mengganggu keutuhan NKRI.
"Ada orang orang yang mencoba mengganggu keamanan dan persatuan bangsa, jangan ragu ragu. Kalian sudah dicontohkan waktu saya Pangdam. Harus berani," tegasnya.
Lebih lanjut Dudung menilai, jumlah kelompok radikal di Indonesia sangat kecil, sehingga TNI tak perlu gentar dengan mereka.
"Jadi tidak usah ragu ragu dengan kelompok kelompok mereka, kelompok mereka ini kecil, kodam jaya harus tampil, harus berani," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga kembali mengimbau seluruh jajaran TNI AD agar tidak mengundang penceramah radikal.
"Ini tentang memanggil penceramah yang radikal, ini juga sudah saya sampaikan ke semua jajaran, cari penceramah yang nasionalismenya tinggi, banyak," tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar seluruh personil TNI, khususnya angkatan darat untuk menghindari penceramah yang pemahamannya jauh di luar ayat suci Al-Quran maupun di luar ketentuan.
Baca Juga: Beri Pengarahan Kepada Dansat Kodam II/Sriwijaya, KSAD: Pemimpin Hebat Itu Dicintai Anak Buah
"Kalau yang penceramahnya sudah miring-miring, yang ceramahnya sudah mengarah kepada pemberian pemahaman yang di luar ayat-ayat suci Alquran, di luar aturan dan ketentuan, sudah, jangan diundang," katanya.
Kemudian ia juga menekankan jajarannya agar lebih waspada dan harus tahu sebaran kelompok-kelompok radikal di wilayah satuan tugas masing-masing.
"Saya tekankan pada seluruh jajaran Kodam Jaya waktu saya di Monas, kelompok kelompok internal ini harus tahu dimana tempatnya," ujarnya.
"Sampai titik koordinat nya di mana kalian harus tahu, jadi hal-hal yang kita temukan jadi hal yang mudah untuk mendeteksinya," sambungnya lagi.
Berita Terkait
-
Jenderal Dudung Abdurachman Perkenalkan Seragam Baru, Begini Makna Motif Loreng Khusus TNI
-
KSAD Undang Megawati Beri Pengarahan di Rapim TNI AD 2022
-
Diwanti-wanti Jokowi, Jenderal Dudung Minta Prajurit TNI Hati-hati Undang Penceramah Agama
-
Masih Ada Penceramah Radikal, Ini Langkah KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
-
Respons Jokowi, KSAD Dudung Minta Prajurit Jangan Salah Mengundang Penceramah
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Benarkah Otak Lelah Bisa Simpan Memori Lebih Baik? Ini Penjelasannya
-
15 Personel Polri Terdampak Putusan MK yang Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Mayoritas Jenderal
-
Polisi Bukittinggi Ringkus Pengirim Kerupuk Sanjai Berisi Sabu, Modusnya Terungkap dalam 12 Jam
-
CEK FAKTA: Menkeu Purbaya Jebloskan Luhut ke Penjara, Benarkah?
-
Semen Padang FC Harus Bangkit Demi Keluar dari Zona Degradasi, Ini Pesan Dejan Antonic