Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Sabtu, 18 Desember 2021 | 20:40 WIB
Banjir di Pesisir Selatan. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Ribuan rumah di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), diterjang banjir, Sabtu (18/12/2021). Data sementara BPBD setempat menyebutkan bahwa sebanyak 15.012 jiwa terdampak banjir yang tersebar di 12 kecamatan.

Banjir besar yang melanda daerah itu disebabkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur seluruh wilayah yang ada Pesisir Selatan, sejak Kamis (16/12/2021) malam hingga Sabtu (18/12/2021).

"Ini masih data sementara hingga Sabtu sore, dan masih ada yang belum tercatat," sebut Sekretaris BPBD Pessel, Yendrizal, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Sabtu (18/12/2021).

Ia menerangkan, dari total 15.012 jiwa yang terdampak di 12 Kecamatan di Pessel, sebanyak 4.193 rumah terendam banjir. "Rumah dan jiwa yang paling banyak terdampak itu di Kecamatan Koto XI Tarusan, Batangkapas, Lengayang, BAB Tapan, Ranhul Tapan dan Kecamatan Silaut," terangnya.

Baca Juga: Satu Unit Rumah Warga Pesisir Selatan Rusak Berat Diterjang Longsor

Kemudian sambungnya, untuk di Kecamatan Koto XI Tarusan, terdampak sebanyak 3.948 jiwa, dan rumah yang terendam banjir sebanyak 1.316 rumah di 6 nagari di kecamatan tersebut.

"Nagari yang terdampak banjir di Tarusan yaitu, Nagari Duku, Nagari Kapuah, Bantu Hampar Selatan, Nanggalo, Ampang Pulai dan Carocok Anau," katanya.

Selanjutnya, yaitu kecamatan Batangkapas, sebanyak 2.256 jiwa terdampak dan rumah warga yang terendam sebanyak 564 unit rumah. "Di Batangkapas ada satu nagari yang terdampak banjir yaitu di Nagari Ampek Koto Hilie," ujarnya.

Setelah itu kecamatan Lengayang sebanyak 4.660 orang terdampak dan rumah yang terendam ada sekitar 1.298 unit rumah.

"Nagari terparah itu di Lakitan Tengah sebanyak 1.328 jiwa terdampak dan 332 rumah terendam. Selebihnya di Nagari Kambang, Nagari Kambang Utara, Lakitan Selatan, dan Lakitan Timur," kata Yendrizal.

Baca Juga: Ambulans Bawa Bayi Kritis Terjebak Longsor di Pesisir Selatan

Setelah itu, lanjutnya, Kecamatan Basa Ampek Balai (BAB) Tapan, 632 jiwa terdampak dan 180 rumah di Nagari Tapan, Nagari Koto Anau Tapan, dan Ranah Ampek Hulu (Ranhul) Tapan sebanyak 1.000 jiwa, dan 479 unit rumah terendam di Nagari Binjai dan Nagari Koto Tangah Tapan.

Terakhir terparah itu di Silaut, rata-rata seluruh nagari terpendam banjir, sebanyak 1.732 jiwa terdampak dan 289 rumah terendam banjir.

Untuk kecamatan lain seperti, Sutera terdampak sebanyak 103 jiwa dan 23 unit rumah, Lunang 520 jiwa, rumah yang terendam 30 unit di Nagari Lunang dan Nagari Lunang Tiga.

"Kalau kecamatan IV Jurai satu kampung di Nagari Lumpo terdampak sebanyak 160 jiwa dan 40 unit rumah terendam, Ranah Pesisir, Pancung Soal tidak terlalu parah. Namun, untuk Bayang dan Bayang Utara belum terdata pastinya," tuturnya.

Dia menambahkan, terkait parahnya kondisi banjir yang terjadi di daerah tersebut, ia dari pihak BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada.

"Meski cuaca tidak hujan hari ini. Tapi kita tetap minta warga waspada. Untuk data rincinya nanti kami informasikan kembali. Kalau data dari BNPB itu merupakan data tadi malam yang kita laporkan," tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan rilis atau data dari BNPB pusat disampaikan, bahwa terdapat 10 kecamatan di Pesisir Selatan terdampak bencana banjir dan longsor akibat tingginya intensitas hujan didaerah itu.

Hingga saat ini jumlah korban yang mengungsi masih dalam pendataan, namun petugas telah mendata kebutuhan mendesak antara lain makanan siap saji, air mineral dan pakaian layak pakai.

Load More