SuaraSumbar.id - Nama KSAD Jenderal Dudung Abdurachman lagi-lagi menjadi perbincangan publik. Hal ini merupakan buntut dari aksi tausiyah atau ceramah Jenderal Dudung di Masjid viral di media sosial.
Dalam ceramahnya, Jenderal Dudung meminta agar jemaah tak mempelajari agama terlalu dalam. Pernyataan Dudung itu terjadi saat dirinya ceramah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua, (4/12/2021) lalu.
Saat itu, Jenderal Dudung tengah dalam kunjungannya ke Kodam 17 Cendrawasih. Dia meminta agar tak mendalami agama secara mendalam, agar tak ada penyimpangan-penyimpangan dan fanatisme berlebih.
Tak lama usai video tersebut muncul dan dihapus, Kolumnis Hersubeno Arief pun ikut mengomentarinya. Dia mengaku heran mengapa Jenderal Dudung tak henti membuat kontroversi soal agama.
Padahal, dia adalah seorang Jenderal TNI, yang segala tindak tanduknya pasti akan diperhatikan oleh banyak prajurit.
“Ini bagaimana kita memahaminya. Saya kira perlu diingatkan ke Jenderal Dudung, bahwa mengapa dia bicara agama. Sebab kehebohannya saja yang terakhir belum reda. Yang menyebut bahwa Tuhan bukan orang Arab,” kata Hersubeno, dikutip dari Hops.id - jaringan Suara.com, Selasa (7/12/2021).
Hersubeno justru menganggap apa yang diucapkan Dudung pada saat tausiyah di masjid di Kota Jayapura bertentangan dengan Sapta Marga. Sebab sejatinya disebutkan bahwa tiap prajurit harus bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa.
“Itu kan bertentangan dengan Sapta Marga, bahwa prajurit TNI itu adalah satria yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dan itu harus digarisbawahi. Lalu bagaimana terwujud kalau kita tak belajar agama secara mendalam,” katanya.
Menurut Hersubeno, Dudung sudah memunculkan berbagai kontroversi. Itu dilakukan sejak dia menjabat sebagai Pangkostrad, sampai sekarang menjadi KSAD.
Baca Juga: Pertemuan Tertutup, Mahfud MD dan KSAD Bahas Upaya Dialog Untuk Papua
Dia pun meminta agar ada baiknya Jenderal Dudung memperhatikan nasihat Ketua MUI Anwar Abbas yang memintanya agar jangan sampai salah menafsirkan ajaran agama Islam. Sebab publik saja acap bisa salah paham, apalagi bagi TNI di level terbawah.
“Karena bagaimana pun dia jenderal, kalau ngomong TNI dia mungkin cukup khatam. Tapi kalau ngomongin agama, dia kan bukan ustaz.”
“Kita harap enggak muncul kontroversi-kontroversi lain. Nanti fokus Pak Dudung tak lagi fokus terhadap TNI, kapan waktunya perhatikan pasukan kalau harus memberikan klarifikasi atas ucapannya yang kontroversial,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Dudung Sebut Jangan Terlalu Dalam Pelajari Agama, Petinggi MUI Buka Suara
-
Heboh Jenderal Dudung Berdoa Pakai Bahasa Indonesia, Wasekjen MUI Bilang Begini
-
Heboh TNI Diminta Jadi Ajudan Anggota DPR, Jenderal Dudung Tegas Beri Komando Ini
-
KASAD Jenderal Dudung Mau Rekrut Prajurit dari Santri, Aceng: Kembali ke Khittoh
-
Sambangi Reuni PA 212, Jenderal Dudung Umumkan TNI Segera Rekrut Prajurit dari Santri
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Pemkab Agam Butuh 70 Alat Berat Bersihkan Material Banjir Bandang hingga Normalisasi Sungai
-
Banjir Bandang Susulan di Agam Rusak 2 Rumah, Warga Mengungsi
-
Gerakan Marandang untuk Sumatera Target 1 Ton Rendang, 2 Hari Masak 400 Kg
-
Jam Berapa Mobil Bisa Lewat Lembah Anai? Ini Aturan Uji Coba Kendaraan Jalur Padang-Bukittinggi
-
Penyintas Banjir Bandang di Padang Mulai Diserang ISPA, Dokter Ungkap Penyebab dan Risiko Penularan