Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 03 Desember 2021 | 15:05 WIB
Jejak kaki harimau di Kabupaten Agam. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sejumlah jejak kaki harimau ditemukan di kawasan dua sapi warga Agam, Sumatera Barat (Sumbar), yang diterkam binatang buas. Namun, petugas belum mendapatkan gambar visual dari satwa dilindungi tersebut dari kamera jebak yang dipasang beberapa hari lalu.

"Dua kamera yang kita pasang telah dilihat pada Jumat (3/12/2021) dan hasilnya nihil," kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra, Jumat (3/12/2021).

Ia mengatakan, Tim KSDA Agam beserta wali jorong dan masyarakat setempat melanjutkan untuk melihat tanda keberadaan satwa pada Jumat (3/12/2021) siang.

Tim menemukan jejak kaki harimau Sumatera di sekitar perkebunan warga.

Baca Juga: Dua Pembegal Tukang Ojek Asal Bukittinggi Diciduk Polisi, Seorang Masih Buron

"Kami menemukan beberapa jejak kaki harimau Sumatera," katanya.

Untuk menyikapi itu, tambahnya Tim KSDA Agam melakukan pengusiran satwa menggunakan bunyi-bunyian pada malam hari.

"Pengusiran itu bakal dilakukan untuk beberapa hari kedepan," katanya.

Penanganan konflik manusia dengan satwa itu dilakukan setelah mendapatkan laporan dari Wali Nagari Silareh Aia tentang adanya dua ternak jenis sapi milik warga yang ditemukan mati dan terluka pada Rabu (1/12).

Tim diturunkan untuk melaksanakan verifikasi laporan dan identifikasi lapangan terkait laporan itu.

Baca Juga: Sapi Warga Agam Diterkam Harimau, BKSDA Sumbar Pasang 2 Kamera Jebak

Sebelumnya pada Selasa (30/11), Rano (38) pemilik ternak menemukan peliharaanya yang terdiri dari anak dan induk dalam kondisi mati dan terluka akibat gigitan dan cakaran yang diduga berasal dari harimau.

Tim BKSDA bersama wali nagari, Bhabinkamtias, wali jorong dan masyarakat setempat yang berada di lokasi kejadian telah melaksanakan prosedur penanganan konflik satwa liar.

Dari hasil wawancara dengan saksi mata dan identifikasi lapangan disimpulkan satwa berjenis harimau Sumatera.

Pada bagian tubuh anak sapi ditemukan bekas gigitan taring dan cakaran sehingga mengakibatkan kematian.

Sedangkan pada tubuh induknya ditemukan luka cakaran dan telah mendapatkan penanganan dari tenaga medis hewan setempat.

"Kesimpulan diambil tim setelah mendapatkan tanda-tanda keberadaan satwa berupa jejak, cakaran dan hasil observasi luka pada ternak warga tersebut," katanya. (Antara)

Load More