SuaraSumbar.id - Cinta Laura mendukung Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi.
Menurut Cinta, hal itu penting dilakukan demi mencegah kekerasan seksual.
"Sangat terharu mendengarnya (ada aturan baru) ini salah satu hal yang menjadi passion saya adalah berjuang untuk hak perempuan dan perlindungan anak," kata Cinta Laura, dikutip dari Suara.com, Selasa (16/11/2021).
Lebih lanjut dalam Permendikbudristek Nomor 30 tahun 2021 itu juga membahas kesetaraan gender. Hal itu juga yang disoroti pelantun "Marquisa" ini.
Baca Juga: Cinta Laura Dukung PPKS, Tegaskan Kekerasan Seksual Tak Ada Hubungan dengan Pakaian
"Salah satu nilai yang dimiliki kalau enggak salah nomor dua itu kesetaraan gender. Kita tidak boleh lupa, kekerasan dan pelecehan tidak hanya terjadi di perempuan, mayoritas iya," ujar Cinta Laura.
Aturan itu dibuat Pemerintah karena ada banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Padahal, Cinta Laura berpendapat, bebasnya cara berpakaian di kampus tak menjadi faktor adanya pelecehan.
"Nggak ngaruh (soal cara berpakaian). Kekerasa seksual itu terjadi karena pelaku yang tidak bisa mengontrol cara berpikir atau persepsi mereka," kata perempuan 28 tahun ini.
Cinta Laura menegaskan tak ada seorang pun yang sengaja mengundang orang lain untuk melakukan pelecehan lewat cara berpakaian. Bahwa baju yang dikenakan seseorang tidak ada hubungannya sama sekali dengan motif pelaku kekerasan seksual.
"Jadi baju itu yang kita kenakan tidak ada hubungannya sama sekali dan ada bukti konkret di hadapan kita," kata Cinta Laura menegaskan.
Baca Juga: Konten Deddy Corbuzier Bahas Pelecehan Seksual Dicibir, Netizen: Podcast yang Aneh
Cinta Laura bahkan sudah melakukan mencari riset dan memeroleh data dari BBC yang menyatakan ada banyak korban kekerasan seksual tidak mengenakan pakaian terbuka.
Bintang film Devil on Top ini menjelaskan bahwa perempuan yang mengenakan rok dan celana panjang 18 persen yang menjadi korban kekerasan seksual. Kemudian, perempuan yang mengenakan seragam sekolah, ada 14 persen jadi korban. Sementara 17 persen sisanya yang mengenakan hijab.
"Sekarang orang-orang harus berhenti menggunakan pakaian sebagai alasan seseorang menjadi korban kekerasan,” ucap Cinta Laura.
Berita Terkait
-
Glorifikasi Wanita Independen, Prilly Latuconsina Dibanding-bandingkan dengan Cinta Laura
-
8 Potret Cinta Laura Raih Penghargaan Most Inspiring Youth 2024 di YPP Award, Inspiratif!
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
Pendidikan Moncer Cinta Laura, Curi Atensi setelah Soroti Fenomena Artis yang Bawa Banyak Asisten
-
Teken Petisi Cinta Laura, Pramono Janji Bakal Daur Ulang Sampah Baliho Sisa Kampanye di Jakarta
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan