SuaraSumbar.id - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr Adib Khumaidi menyebutkan bahwa Indonesia sebetulnya sudah melewati gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Sejumlah ahli menyebut gelombang pertama terjadi pada Agustus 2020 pasca libur Lebaran, lalu gelombang kedua pada Januari-Februari 2021 pasca libur akhir tahun, dan Juli-Agustus 2021 pasca libur lebaran ditambah serangan varian delta.
"Kita sebenarnya sudah mengalami gelombang ketiga, ada beberapa pakar yang berbeda pendapat mengatakan bahwa sebenarnya kita sudah melalui gelombang ketiga, karena gelombang kedua itu dianggap pada Agustus tahun lalu, jadi di Juli itu kemarin sudah masuk gelombang ketiga," kata Adib, dikutip dari Suara.com, Minggu (17/10/2021).
Atas kondisi itu, dia berharap tidak ada lagi tenaga medis yang meninggal dunia akibat pandemi Covid-19, situasi pandemi yang kini semakin membaik harus dipertahankan oleh semua pihak agar tidak terjadi lagi lonjakan kasus.
Baca Juga: IDI: Indonesia Sebenarnya Sudah Melewati Gelombang Ketiga Covid-19
"Jika kita tetap bisa menjaga kewaspadaan, mudah-mudahan tidak ada lagi teman sejawat dan guru-guru kita yang meninggal saat ada Covid-19," tuturnya.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.234.011 orang Indonesia, masih terdapat 18.746 kasus aktif, 4.072.332 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.933 jiwa meninggal dunia.
Indonesia juga telah menyuntikkan 107,010,140 dosis (51.38 persen) vaksin pertama dan 62,377,377 dosis (29.95 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumut Turun, IDI Minta Mobilitas Warga Diawasi dengan Baik
Berita Terkait
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
IDI Kecam Dokter Promosi Produk Kecantikan di Medsos: Melanggar Etik!
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
-
Masih Ada Dokter di Papua Alami Kekerasan, PB IDI Desak Pemerintah Beri Jaminan Keamanan
-
Prabowo Luncurkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, IDI Beri 12 Rekomendasi Penting
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
48 TPS Pilkada 2024 di Agam Rawan Bencana, Ini Penjelasan Bawaslu
-
Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Desakan Ketua MPR RI
-
Soroti Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kompolnas: Perketat Tes Psikologi Personel Pegang Senjata!
-
Kasus Polisi Tembak Mati Polisi di Solok Selatan, Sahroni Tekankan Hal Ini di Polda Sumbar
-
Perintah Kapolri, Propam dan Irwasum Tangani Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan