Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 10 Juni 2021 | 16:26 WIB
Ilustrasi seorang bocah lelaki. [Shutterstock]

SuaraSumbar.id - Polisi mengungkap fakta baru kasus dugaan sodomi yang dilakukan oknum pengasuh Ponpes M Natsir di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Anak-anak yang 'digagahi' pelaku ternyata bukan santri, melainkan anak dari warga di sekitar lokas Ponpes.

Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Solok Arosoka, Iptu Rifki Yudha Ersanda. Pihaknya meralat hasil pemberitaan awal yang menyebutkan bahwa korban sodomi merupakan para santri.

Kepastian itu terungkap setelah Satreskrim Polres Solok memeriksa Pimpinan Ponpes M Natsir dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Hasil penyelidikan, yang menjadi korban bukanlah santri, melainkan anak warga sekitar yang sering main di lingkungan pesantren" katanya, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Kasus Sodomi di Kabupaten Solok, Polisi Segel Kamar Ponpes M Natsir

Pihaknya juga telah menyegel salah satu kamar yang diduga dijadikan tempat 'eksekusi' sodomi oleh oknum pengasuh Ponpes yang masih buron itu.

"Plaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun kami belum mengetahui keberadaannya, masih sidik," ujarnya.

Untuk diketahui, tersangka sodomi yang merupakan pengasuh Ponpes M Natsir ini berinisal MS (29). Dalam melancarkan aksinya, para korban diimingi bermain game dengan android milik. Aksi tersebut dilakukannya dalam sebuah kamar Ponpes M Natsir.

Kontributor : B Rahmat

Baca Juga: Rusak Hutan Jalur Pendakian Gunung Kerinci, 4 Warga Solok Selatan Ditangkap

Load More