Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 07 Juni 2021 | 15:50 WIB
Anggota DPRD Sumbar dari PDIP, Albert Indra Lukman. [Dok.Covesia.com]

SuaraSumbar.id - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah bersama Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy meluncurkan buku 100 hari kerja mereka pada Minggu (6/6/20210) di Auditorium Gubernuran.

Aksi peluncuran buku tersebut ternyata menuai kritikan tajam dari politisi PDIP, Albert Indra Lukman. Dia menyebut bahwa peluncuran buku tersebut kurang tepat, apa lagi dilakukan dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda.

“Saya rasa kurang tepat dilakukan (peluncuran buku 100 hari kerja), belum ada pencapaian, masih dalam tahap pemetaan. Apalagi dalam kondisi saat sekarang (pandemi Covid-19), jadi kurang tepat,” ujar Albert kepada Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (7/6/2021).

Anggota DPRD Sumbar itu menyinggung soal RPJMD 2021-2026 yang disebut Gubernur Sumbar sebagai pencapaian 100 hari kerjanya.

Baca Juga: Tolak Nagari Mart hingga Alfamart, Massa Demo Kantor Gubernur Sumbar

“Saya belum baca isi dari buku tersebut, namun soal RPJMD itu kan baru masuk, baru dibahas, belum ada indikatornya. Yang mau dilauncing itu apa! Jadi menurut saya tidak perlu sampai melauncing buku,” terangnya.

Albert juga menyinggung soal kedatangan Menteri ke Sumbar selama 100 hari kerja Gubernur Sumbar. Menurutnya, kedatangan menteri itu bisa dikatakan sebagai pencapaian kinerja gubernur dan wakil gubernur Sumbar.

“Kurang tepat dikatakan suatu pencapain, investor baru bisa. Karena di zaman Bapak Irwan Prayitno, Sumbar minim investasi,” sebut Albert.

Load More