SuaraSumbar.id - Sebuah rumah bekas perjuangan PDRI yang berada di Jalan Setia Budi, Parak Kopi, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sumbar, nyaris luput dari perhatian pemerintah.
Rumah juang PDRI yang konon tidak pernah dihuni lagi sejak tahun 2007 itu terbengkalai begitu saja. Hanya sesekali warga sekitar yang peduli akan kondisi rumah peninggalan sejarah tersebut.
Salah seorang warga sekitar, Hendrik mengatakan, ia sering berinsiatif sendiri membersihkan rumput-rumput yang sudah tinggi menjulang di kawasan rumah juang itu.
“Dulu malah rumah juang ini dijadikan tempat tidak baik oleh orang yang tak bertanggung jawab. Sekarang saya beri triplek kacanya sehingga orang tidak bisa masuk begitu saja,” jelasnya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Senin (31/5/2021).
Baca Juga: Maling Motor, Seorang Pelajar di Padang Diciduk Polisi
Hendrik menyayangkan sikap dari pemerintah propinsi yang mengabaikan salah satu rumah bersejarah itu.
Ia bercerita rumah juang PDRI itu pernah menjadi kantor Gubernur Sumbar dahulunya, terakhir rumah juang itu ditempati oleh direktur RSAM dan sejak adanya gempa pada tahun 2007, rumah itu tidak pernah dihuni lagi bahkan dirawat.
“Padahal banyak potensi yang bisa dikreasikan lewat rumah juang ini,” sebutnya.
Hendrik berharap agar rumah juang PDRI itu tidak luput dari perhatian karena begitu banyak sejarah dari rumah itu serta potensi yang bisa dikembangkan.
“Meski bangunan lamanya, namun keasliaanya masih terjaga dan asli. Setidaknya ini dirawat terus, jangan diabaikan, jangan sampai viral dulu lewat pemberitaan di media-media baru ada tindakan, sesudah itu hilang lagi,” harapnya.
Baca Juga: Tak Terima Dipecat, Wali Nagari Koto Gadang Guguak Bakal Surati Bupati Solok
Hendrik sendiri sebagai warga di daerah itu sangat peduli akan kondisi rumah juang itu. Ia meminta agar rumah itu diperindah dan difungsikan setidaknya bisa dijadikan museum sejarah karena potensinya yang bagus.
Dari pantauan, luas rumah juang yang diperkirakan 1.400 meter persegi itu saat ini telah di cat ulang, sejumlah jendela dan atap yang rusak telah diperbaiki dengan menggunakan dana dari pemerintah propinsi.
Meski belum sempurna namun setidaknya kondisi rumah juang telah terlihat bagus dan terawat dan rumput liar di lokasi pun sudah bersih.
Berita Terkait
-
Tragis! Pria Italia Giulia Manfrini Tewas Saat Berselancar di Pantai Sumatera Barat: Dadanya Tertusuk Ikan Todak
-
15 Tewas, Tragedi Tambang Emas Ilegal Ambruk di Indonesia jadi Sorotan Media Asing
-
Ibunda Afif Ngadu ke DPR Minta Keadilan Sambil Menangis: Saya Tidak Ikhlas Pelaku Penganiayaan Belum Diungkap
-
Garis Keturunan Geni Faruk Ada Jejak Marga Abbas, Masih Punya Hubungan Darah dengan Ulama Besar Sumatera Barat?
-
Resmi Koalisi! Gerindra-PKS Sepakat Usung Duet Mahyeldy-Vasko Ruseimy di Pilgub Sumatera Barat
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Polres Pariaman Ungkap Pemilik Ganja 11,7 Kilogram, Pelaku Ternyata Narapidana Narkoba
-
Rendang Diusulkan Jadi Warisan Budaya UNESCO, Ini Kata Kementerian Kebudayaan
-
Kantor MUI Sumbar Dibangun di Kawasan Masjid Syekh Khatib Al Minangkabawi, Bangunan 5 Lantai Senilai Rp 24 Miliar
-
Plt Gubernur Sumbar Soroti Daerah Rawan Konflik di Pilkada 2024: Bisa Menghambat Pemilihan!
-
Pria Lansia Tewas Usai Terseret Arus Sungai di Kota Padang