SuaraSumbar.id - Serangan jantung terjadi saat arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung tersumbat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak lemak yang disebut kolesterol.
Serangan jantung termasuk dalam kategori penyakit kardiovaskular (CVD) yang disebabkan oleh penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Namun, pria dan wanita mengalami gejala serangan jantung yang berbeda.
Umumnya, pria menunjukkan gejala khas serangan jantung, yang meliputi tekanan dada dan nyeri. Sedangkan wanita biasanya menunjukkan gejala serangan jantung yang kurang umum.
Wanita yang mengalami serangan jantung sering kali merasakan nyeri di area luar dada, termasuk rahang, leher, perut, kaki dan lengan.
Sama halnya dengan pria, gejala serangan jantung yang paling umum pada wanita adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan.
"Tetapi, perempuan lebih mungkin mengalami gejala umum serangan jantung daripada laki-laki, seperti sesak napas, mual, sakit punggung dan rahang," jelas Heart UK dikutip dari Express.
Meskipun pria dan wanita bisa mengalami tekanan pada dada, wanita bisa mengalami serangan jantung tanpa gejala tekanan dada. Mereka justru lebih mungkin mengalami sesak napas, nyeri di dada, pusing, tekanan punggung atas, kelelahan ekstrem, dan pingsan saat serangan jantung.
Menurut British Heart Foundation, gejala utama serangan jantung meliputi nyeri dada atau ketidaknyamanan dada yang tak kunjung hilang. Kondisi ini mungkin terasa seperti tekanan, sesak atau tertekan.
Nyeri ini bisa menyebar ke lengan kiri atau kanan, leher, rahang, punggung atau perut. Anda mungkin juga akan merasa mual, berkeringat, pusing atau sesak napas. Gejala lain serangan jantung yang kurang umum, termasuk:
Baca Juga: Gejala Serangan Jantung, Ini Perbedaannya pada Wanita dan Pria
- Perasaan cemas yang mirip serangan panik
- Batuk atau mengi berlebihan
- Menurut NHS, serangan jantung disebabkan oleh suplai darah ke jantung mendadak terputus. Tanpa suplai darah ini, otot jantung bisa rusak dan mati.
Tanpa pengobatan, otot jantung akan mengalami kerusakan permanen. Jika sebagian besar jantung rusak, jantung akan berhenti berdetak yang mengakibatkan kematian.
Anda biasanya akan dirawat di unit perawatan jantung akut (ACCU) untuk mendapatkan diagnosis yang pasti. Elektrokardiogram harus dilakukan dalam waktu 10 menit setelah dirawat di rumah sakit. (Suara.com)
Berita Terkait
-
Bukan Nyeri Dada, Gejala Serangan Jantung Pada Perempuan Lebih Kompleks
-
Nyeri Dada hingga Lengan, Kenali Lima Tanda Serangan Jantung ini
-
Selain Nyeri Dada, Keringat Dingin Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung
-
Melambat atau Meningkat, Perubahan Detak Jantung Bisa Jadi Tanda Bahaya!
-
Cepat Lelah dan Sakit Dada, Gejala Serangan Jantung yang Wajib Diwaspadai
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Dugaan Korupsi Dana BOS MTSN di Pesisir Selatan Diusut
-
Kabupaten Agam Sumbar Punya 2 Lokasi Energi Panas Bumi
-
5 Pemanis Alternatif Selain Gula yang Aman, Bikin Hidup Lebih Sehat!
-
7 Cara Aman Pengendara Motor Saat Terjebak Banjir, Jangan Asal Gas!
-
Kejati Sumbar Usut Kasus Dugaan Korupsi Dermaga di Mentawai Rp 24,9 Miliar, 20 Orang Sudah Diperiksa