Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 08 April 2021 | 21:19 WIB
Nelayan melihat ikan yang mati di tepi Danau Maninjau, Nagari Bayur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Jumat (5/2/2021). [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]

SuaraSumbar.id - Sekitar 5 ton ikan petani nelayan mati mendadak di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Angka tersebut tercatat sejak Senin (5/4/2021) atau saat kawasan Maninjau diterjang angin kencang dan hujan lebat.

Plt Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Edi Natrial mengatakan, lima ton ikan jenis nila itu milik petani di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.

"Lima ton ikan siap panen itu milik 15 orang petani dengan kematian 300 kilogram sampai satu ton," katanya, dilansir Antara, Kamis (8/4/2021).

Sehari pasca cuaca buruk, ikan mulai pusing dan mati. Kondisi ini diduga akibat kadar oksigen berkurang setelah naiknya air dari dasar danau.

Baca Juga: Manusia Silver Menjamur di Kota Padang, Nggak Kapok Ditangkap Satpol PP

"Bangkai ikan mengapung dipermukaan danau dan petani mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta," katanya.

Edi mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan bagi yang belum siap panen, pindahkan ke kolam air deras.

Selain itu, petani juga diminta tidak menebar bibit ikan. Sebab, potensi kematian ikan cukup tinggi saat cuaca ekstrem.

Ia mengakui, kematian ikan di Danau Maninjau selama Januari sampai 8 April 2021 sebanyak 20 ton.

Sebelumnya, ikan milik petani di Danau Maninjau mati sebanyak 15 ton pada Januari dan Februari 2021. Ikan itu mati tersebar di Nagari Kotomalintang dan Bayua. (Antara)

Baca Juga: Jembatan Layang Sitinjau Laut di Sumbar Masuk Proyek Strategis Nasional

Load More