SuaraSumbar.id - Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, menyesalkan aksi pengeroyokan yang dilakukan warganya hingga menewaskan seorang warga asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
"Kami sudah tinjau ke lapangan. Informasi yang didapat, kejadian itu berawal ketika mobil yang dikendarai korban menyenggol salah seorang pengendara motor. Mereka (korban) dipanggil, namun tidak berhenti," kata Suhatri Bur di Kota Padang, Rabu (17/3/2021).
Suhatri mengatakan, memang masyarakat khawatir awalnya atas kejadian itu. Namun, tidak seharusnya main hakim sendiri. Apalagi sampai anarkis dan membuat korban meninggal dunia.
"Kami imbau seluruh lapisan masyarakat tidak main hakim sendiri. Kejadian ini bisa jadi pembelajaran kita semua," katanya.
Sementara itu, Kapolsek 2×11 Enam Lingkung, AKP Nasirwan mengatakan, dari hasil penyelidikan, diduga sebanyak sepuluh orang yang terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut. Empat orang di antaranya telah ditetapakan sebagai tersangka.
"Empat orang sudah kita tangkap, masing-masingnya berinisial Jk (18), MR (18), JE (27) dan Ag (19)," katanya kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).
"Untuk sementara baru enam orang yang teridentifikasi. Setelah keenam ini kita tangkap, nantinya baru diketahui apakah masih ada yang terlibat," sambungnya.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin (15/3/2021) dini hari. Kedua korban berinisial RAN (38), warga Kelurahan Taluak IV Suku, Kecamatan Banu Hampu, Kabupaten Agam dan MS (33), warga Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok telah menjadi korban.
Satu korban berinisial RAN dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan rekannya MS masih menjalani perawatan medis dan dikabarkan sudah berada di kampung halamannya di Solok.
Baca Juga: Siswa SD Ditemukan Meninggal di Pantai Padang Pariaman
Aksi anarkis massa ini berawal dari teriakan maling dari OTK yang masih diburu polisi. Saat itu, keduanya sedang dalam perjalanan menuju Kota Bukittinggi menggunakan minibus Toyota Avanza BA 1148 LH.
Sampai di lokasi kejadian sekitar pukul 21.00 WIB, tepatnya di salah satu warung di Korong Titian Panjang, Kayu Tanam, mobil korban diteriaki maling oleh OTK.
Korban dikejar warga hingga ke Pasar Kayu Tanam. Nahasnya, mobil yang dikemudikan korban menabrak pembatas jalan hingga mengalami kerusakan parah.
Namun karena terus dikejar, keduanya terus melarikan diri hingga mereka dicegat saat sampai di Nagari Nagari Guguk, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam.
Massa yang geram karena sorakan maling langsung menghajar korban membabi buta. Keduanya pun mengalami luka hingga ke sekujur tubuh. Seorang di antaranya tidak terselamatkan dan meninggal di RSUP M Djamil Padang.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Pemuda di Agam Tewas Gantung Diri, Ibunya Ungkap Hal Mengejutkan
-
4 Terduga Pengeroyok 2 Orang Pria hingga Tewas di Padang Pariaman Diciduk
-
Kronologi Pria Tewas Dihajar Massa Usai Disoraki Maling di Padang Pariaman
-
Mahasiswa USMB Tewas di Lembah Harau 50 Kota, 6 Panitia Ospek Diperiksa
-
Dituduh Maling, Warga Agam Dihajar Massa hingga Tewas di Padang Pariaman
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
CEK FAKTA: Sjafrie Sjamsoeddin Umumkan Pajak Kendaraan Gratis hingga Akhir 2025, Asli atau Palsu?
-
Pemkab Solok Segel Glamping Maut di Alahan Panjang: Kami Sudah Peringatkan!
-
Yusuf Mansur Jawab Isu Viral Buka Jasa Doa Berbayar: Yang Benar Rp 20 Miliar, Tapi Bercanda!
-
Polisi Selidiki Unsur Pidana Kasus Glamping Maut di Alahan Panjang, 38 Barang Bukti Disita!
-
Harimau Sumatera Muncul di Jalan Bukittinggi-Medan, Warga Resah dan Begini Respon BKSDA Sumbar