SuaraSumbar.id - Polda Sumatera Barat (Sumbar) meminta keterangan istri dari DPO judi yang ditembak mati polisi di Solok Selatan. Banyak hal yang diungkap tentang peristiwa nahas itu, termasuk sang anak kerap histeris mengenang ayahnya yang ditembus peluru di bagian kepala.
Istri tersangka DS bernama Mherie Fhitriananda meminta Polda Sumbar mengusut tuntas polisi yang menembak mati suaminya itu.
"Setelah suami meninggal, anak saya sering histeris dan menggigau panggil-panggil ayahnya ditembak polisi. Itu yang bikin nggak terima sampai sekarang," katanya kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Selasa (2/2/2021).
Mherie mengaku akan terus meminta keadilan dan tidak terima dengan penembakan yang merenggut nyawa suaminya. Apalagi, tersangka DS ditembak dihadapan dia dan anaknya yang masih berusia 4 tahun.
"Kami masih trauma dengan kejadian itu karena kejadian di depan mata. Kami minta pihak Polri dan Polda Sumbar menghukum orang yang menembak suami saya dihukum seadil-adilnya" katanya.
Istri tersangka DS datang ke Mapolda Sumbar bersama anaknya yang masih berusia 4 tahun, didampingi penasehat hukumnya, Guntur Abdurrahman Cs.
Selain istri DS, dua keponakannya juga ikut hadir dan akan memberikan keterangan terkait penangakapan berujung dengan penembakan di kepala itu.
"Ya, kedatangan istri DS untuk memberi keterangan. Karena istrinya ini juga sempat mengambil video pasca penembakan," kata Guntur kepada wartawan.
Kedua keponakannya juga diperiksa dan diambil keterangannya. Sebab, mereka juga berada di lokasi penangkapan yang berujung lenyapnya nyawa tersangka DS.
Baca Juga: Istri DPO yang Ditembak Mati di Solok Selatan Diperiksa Polda Sumbar
"Polds sudah menindaklanjuti kasus ini dan telah masuk ke tahap penyidikan. Tiga orang saksi dari pihak keluarga diperiksa dan nanti kita ketahui hasil dari pemeriksaan," jelasnya.
Penangkapan berujung penembakan DPO DS terjadi pada 27 Januari 2021 sekitar pukul 14.30 WIB. Penembakan itu diklaim polisi karena tersangka diduga melakukan perlawanan ketika diringkus.
Pihak keluarga DS telah buka suara dan mengklaim bahwa kronologis yang disampaikan pihak kepolisian bertolak belakang dengan fakta di lapangan.
"Kami berharap dan terus meminta keadilan. kami dari pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya kepada kuasa hukum dan sekitar delapan orang kuasa hukum yang berasal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pergerakan Indonesia," katanya.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
PHBI Sumbar Desak Polisi yang Tembak Mati DPO Judi Solok Selatan Dipecat
-
Polisi yang Tembak Mati DPO Judi Solok Selatan Diproses Pidana
-
Kasus Tembak Mati DPO di Solok Selatan, PH Korban: Dugaan Pembunuhan
-
Kebut Jalan Tembus Solsel-Dharmasraya, Wagub Sumbar: Urat Nadi Ekonomi
-
Keluarga Bantah Deki Melawan saat Ditangkap, Ini Kronologi Versi Istri
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
-
7 Fakta Menyentuh Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Cemerlang yang Wafat Misterius
-
Utang Emiten Milik Adik Prabowo Bengkak 57,8 Persen
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
-
Penampakan Rumah Mewah Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
Terkini
-
10 Rekomendasi Cat Tembok Kamar Tidur Terbaik 2025, Warna Dinding Penting untuk Kenyamanan!
-
8 Desain Rumah 610 Memanjang Terbaik, Rumah Mungil Terlihat Luas dan Estetik!
-
Tanah Datar Membara, Nyaris 100 Titik Api Muncul dalam 2 Bulan Musim Kemarau!
-
10 Desain Dapur Rumah Subsidi Minimalis, Multifungsi yang Bikin Nyaman!
-
Kapan Bansos PKH Juli 2025 Cair? Cek Jadwal Resmi dan Cara Lihat Daftar Penerima Bantuan di Sini