Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 23 Desember 2020 | 17:28 WIB
Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut / [Foto: Istimewa]

SuaraSumbar.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendapat dukungan netizen untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang menjurus radikal. Warganet bahkan mendorong Ketua GP Ansor itu membubarkan Front Pembela Islam (FPI).

Apalagi, sosok Gus Yaqut pernah dikaitkan FPI dengan insiden pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beberapa waktu lalu. Meski demikian, dilansir dari Radio Republik Indonesia di RRI.co.id, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai Gus Yaqut tak berhubungan langsung dengan wewenang membubarkan ormas.

"Tak ada hubungannya. Karena FPI terdaftar sebagai Ormas bukan di Menag. Tetapi di Kemendagri," kata Yaqut kepada RRI.co.id, Selasa (22/12/2020) kemarin.

Menurutnya, wewenang pembubaran ormas di tangan Kementerian Dalam Negeri. "Penataan ormas ada di Kemendagri. Kesbangpol," tegasnya.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Jadi Menag, Ulil: Ini Langkah Tepat untuk Kebhinekaan

Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab beserta rombongannya di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12/2020). [ANTARA/Fianda Sjofan Rasaat]

Sebelumnya, berdasarkan pantauan SuaraJawaTengah.id, penunjukkan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama disambut riuh netizen di media sosial twitter. Hal itu lantaran Gus Yaqut dianggap konsisten mempersempit ruang gerak Islam radikal.

Bahkan Gus Yaqut pernah terlibat dalam pembubaran ormas HTI. "Menteri agama sudah sangat benar bila diambil dari NU, tujuannya untuk mempersempit ruang gerak intorelansi dan radikalisme yang sering dilakukan oleh FPI dan HTI. Mantap jiwa Pak Yaqut," ucap akun twitter @hamba***.

"Keren sih, setau saya dari dulu Gus Yaqut support pemerintah bubarkan ormas2 radikal terutama FPI. Cuma pemerintahnya yang ga jalan2. Sekarang mungkin memang waktu yang tepat," tulis akun twitter @LeoWija***.

"Gus Yaqut. GP Ansor. NU militan. FPI diujung tanduk. Rencana luar biasa," kata akun twitter @fikribad***.

Dengan hadirnya Gus Yaqut sebagai Menteri Agama baru, netizen berharap ia mampu mencairkan suasana kehidupan yang lebih toleransi.

Baca Juga: Sah Jadi Menteri Agama, Kisah Gus Yaqut Didoakan Paus Fransiskus

"Semoga Gus Yaqut bisa jdi menag yg teduh dan bisa mencairkan suasana kehidupan berbangsa dan beragama dengan tolerasinya. Tidak hanya memukul yang bersebrangan dengan pemerintah, seperti halnya FPI, HRS, dll," ucap akun twitter @Mika***.

"Gus Yaqut jadi Menteri Agama semoga minoritas dilindungi ibadah dan hak-haknya. Dan lebih menarik lagi, gimana beliau nanti ngadepin kelompok-kelompok Islam seperti FPI, dll," jelas akun twitter @masinus***.

Yaqut Cholil Quomas atau Gus Yaqut ditunjuk sebagai Menteri Agama (Menag) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020). [Foto: Biro Pers Setpres]

Sambutan

Gus Yaqut tidak pernah menyangka bisa menjadi Menteri Agama. Namun, atas amanah baru ini, dia mengaku akan mewafkahkan seluruh hidupnya untuk tugas dan amanah yang diberikan.

Selain itu, Gus Yaqut memperingatkan dan menekankan kepada umat agar agama tidak lagi dijadikan sebagai alat untuk berpolitik.

"Yang pertama yang ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaaan atau untuk tujuan-tujuan lainnya," terangnya.

"Agama biar menjadi inpirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kedamian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Tugas selanjutnya yang Gus Yaqut lakukan yakni meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah. Hal itu bertujuan untuk membuat negara Indonesia lebih tentram.

"Kenapa ukhuwah Islamiyah karena kita tahu bahwa mayoritas warga negara ini adalah pemeluk agama Islam, maka negara ini akan damai, negara ini akan tentram jika sesama muslim, sesama umat Islam memiliki ukhuwah atau persatuan diantara mereka," ucapnya.

"Umat muslim, kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama yang ada di Indonesia pada waktu pergolakan kemerdekaan mereka terlibat sehingga maka penting ukhuwah wathaniyah ini kemudian kita bangkitkan kembali agar tidak ada satu kelompok pun, tidak ada satu agama pun yang mengklaim merasa memiliki negara ini," ungkapnya.

Load More