- Longsor Pasaman Barat menewaskan satu remaja 14 tahun.
- BPBD imbau warga hindari perbukitan, sungai, dan pesisir.
- Sepuluh kecamatan terdampak banjir dan longsor berhari-hari.
SuaraSumbar.id - Bencana tanah longsor di Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), menelan korban jiwa. Seorang remaja bernama Roki (14) meninggal dunia karena tertimbun material longsor di Jorong Muaro Mais, Nagari Batahan Tengah, Kecamatan Ranah Batahan, Rabu (26/11/2025).
Informasi itu dibenarkan Kepala Pelaksana BPBD Pasaman Barat, Jhon Edwar. Menurutnya, longsor terjadi secara tiba-tiba dan menimpa korban yang berada di sekitar lokasi.
"Benar, informasi yang kita peroleh tiba-tiba kejadian longsor di daerah itu dan mengakibatkan seorang anak tertimbun longsor," ujarnya.
Setelah menerima laporan adanya warga tertimbun, masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian dengan cara manual serta memanfaatkan alat berat yang tersedia di sekitar titik kejadian.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil, meskipun korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
“Jenazah korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sudah dibawa ke puskesmas terdekat sebelum dibawa ke rumah duka,” kata Jhon Edwar.
BPBD kembali mengingatkan masyarakat agar menghindari wilayah rawan seperti perbukitan, bantaran sungai, dan kawasan pesisir.
Kondisi cuaca dengan curah hujan tinggi dinilai masih berpotensi menimbulkan bencana baru seperti longsor Pasaman Barat, banjir, maupun tanah bergerak.
BPBD Pasaman Barat mencatat, dari 11 kecamatan yang ada, sebanyak 10 kecamatan terdampak bencana alam dalam beberapa hari terakhir. Banjir dan longsor menjadi ancaman utama yang memengaruhi aktivitas warga serta kondisi permukiman.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat terus melakukan penanganan lanjutan bagi warga terdampak. Petugas dikerahkan untuk mengevakuasi masyarakat yang terjebak banjir menuju lokasi aman dan terkoordinasi.
Dapur umum juga didirikan di titik banjir untuk memastikan kebutuhan makanan warga tetap terpenuhi.
"Bantuan dan pelayanan kesehatan juga terus diberikan. Mudah-mudahan bencana alam cepat berlalu," harap Jhon Edwar. (Antara)